Apakah sebenarnya gulma itu? Dan juga tumbuhan berbunga parasitik? Keduanya adalah tumbuhan berbunga, yaitu tumbuhan yang menghasilkan biji dalam buah yang dibentuk dari bunga. Tumbuhan berbunga saling berbagi satu sama lain dalam ciri-ciri yang dapat diturunkan sebagai berikut:
- Bunga sebagai organ perkembangbiakan seksual
- Organ reproduksi jantan (benang sari) halus dan termodifikasi untuk mengurangi penyerbukan sendiri (self-fertilization)
- Organ reproduksi betina (putik) yang tereduksi dan termodifikasi untuk menghasilkan biji dengan cepat
- Karpel tertutup untuk lebih menghindarkan terjadinya penyerbukan sendiri
- Gametofit betina tereduksi untuk mempercepat pembentukan biji
- Endosperma yang berisi makanan cadangan untuk perkecambahan biji
Berbeda dengan sebagian besar tumbuhan berbunga, gulma merupakan berbagai spesies yang beradaptasi untuk memproduksi biji dalam jumlah besar atau mempunyai organ reproduksi vegetatif khusus, mengembangkan kemampuan untuk tidak mengalami dormasi sehingga biji dapat berkecambah dini, mengembangkan pola pertumbuhan dengan membentuk berbahai organ khusus yang memungkinkannya dapat dengan cepat menguasai ruang, dan mengembangkan organ khusus untuk mempertahankan diri dalam kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Kemampuan seperti ini memungkinkan mereka dapat dengan mudah mengalahkan tanaman dalam persaingan sehingga oleh petani didefinisikan sebagai tumbuhan yang tidak diinginkan (pada tempat dan waktu tertentu). Pada pihak lain, tumbuhan berbunga parasitik mengembangkan cara untuk mendekatkan diri dengan inang dengan berbagai cara, di antaranya dengan biji yang mampu bertahan sangat lama dan biji yang disebarkan oleh binatang (misalnya burung), dan cara menemukan inang dengan menggunakan penanda kimia (chemical cue).
Namun tumbuhan memperoleh status sebagai OPT golongan gulma terjadi bukan semata-mata karena kemampuan tumbuhan itu sendiri. Faktor lingkungan juga menentukan kemampuan tumbuhan untuk menjadi gulma. Faktor lingkungan seperti kekeringan, kebakaran, banjir, dan terlepas dari musuh alami dapat mendorong berbagai spesies tumbuhan dapat berstatus sebagai gulma. Kekeringan menyebabkan tumbuhan dengan perakaran masif dan dalam dapat berstatus sebagai gulma, demikian juga dengan kebakaran. Tetapi pada kebakaran, ditambah dengan kemampuan untuk menghasilkan biji halus yang masuk ke dalam rekahan tanah dan kemampuan untuk mengembangkan batang berlapisan pelindung. Pada pihak lain, banjir membawa biji dari lahan berlerang ke dan menimbunnya pada lahan datar untuk kemudian berkembang menjadi gulma. Pemindahan spesies tumbuhan dari luar kawasan geografik asalnya menyebabkan tumbuhan lepas dari musuh alaminya sehingga menjadi gulma di tempat yang baru.
Bahkan manusia sendiri juga merupakan faktorn penting yang menyebabkan tumbuhan menjadi gulma. Bukankah pertanian merupakan rekayasa alam yang dilakukan manusia? Tanpa manusia maka tidak ada pertanian dan tanpa pertanian maka tidak ada gulma. Pembukaan lahan menyediakan ruang untuk pertumbuhan gulma, penanaman jenis tanaman yang sama secara terus-menerus memungkinkan spesies tumbuhan tertentu yang tumbuh bersama tanaman mengakumulasi biji dalam jumlah banyak, dan penggunaan herbisida dapat mendorong spesies gulma tertentu menjadi resisten dan membunuh spesies tumbuhan lain sehingga spesies gulma menjadi semakin leluasa untuk tumbuh dan berkembang. Dan yang juga tidak kalah penting adalah ketidakpedulian manusia sendiri, seperti misalnya kebijakan pembangunan pertanian yang terlalu terfokus hanya pada tanaman tanpa memberikan perhatian terhadap kegiatan perlindungan tanaman.
Dengan faktor-faktor seperti yang diuraikan di atas sebagai faktor yang menentukan status sebagai gulma maka berbagai spesies tumbuhan dapat berstatus sebagai gulma. Untuk tujuan pengendalian, identitas spesies gulma dan kedudukannya dalam klasifikasi tumbuhan berbunga perlu diketahui dengan pasti. Identifikasi gulma dilakukan terutama dengan menggunakan ciri-ciri morfologis. Secara morfologis, tumbuhan terdiri atas tubuh secara keseluruhan dan bagian-bagian tubuh tumbuhan, yaitu akar, batang, daun, bunga dan perbungaan, sertabuah. Tubuh tumbuhan mempunyai bentuk berbeda-beda, tetapi untuk gulma dapat dibedakan menjadi: (1) herba yang terdiri atas: graminoid (rumput dan teki) dan herba berdaun lebar (secara ekologi disebut forb), (2) perdu, (3) tumbuhan memanjat atau melilit yang terdiri atas vine dan liana, dan (4) pohon. Uraian mengidentifikasi tumbuhan perlu dipahami peristilahan umum daun, pelekatan dan susunan daun, serta bentuk helai, bentuk dasar,bentuk tepi, dan bentuk ujung daun. Terlebih-lebih lagi, perlu dipahami peristilahan umum bunga dan tipe perbungaan serta peristilahan umum buah, peristilahan dasar, dan tipe buah. Uraian mengenai morfologi tumbuhan diberikan oleh situs Wayne's Word, yang menjelaskan uraian disertai gambar mengenai morfologi vegetatif (bagian 1, bagian 2, dan bagian 3), morfologi daun (bagian 1 dan bagian 2), morfologi bunga (bagian 1, bagian 2, dan bagian 3), morfologi perbungaan (bagian 1 dan bagian 2), morfologi buah (bagian 1, bagian 2, bagian 3, dan bagian 4), dan identifikasi tipe buah utama. Uraian mengenai klasifikasi buah secara sistematik dapat diperoleh dari World Botanical. Bila Anda merasa lebih mudah mempelajari morfologi tumbuhan dengan cara melihat gambar, silahkan kunjungi situs vPlants atau silahkan membaca uraian lebih rinci mengenai ciri-ciri morfologis tumbuhan berbunga.
Dalam biologi, identifikasi merupakan proses penentuan nama ilmiah
suatu individu pada peringkat taksonomik tertentu dengan menggunakan ciri-ciri
tertentu. Dalam kaitan dengan gulma, identifikasi gulma berarti proses
identifikasi untuk menentukan nama (terutama nama ilmiah) gulma tertentu. Identifikasi
dapat dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya dengan menggunakan kunci
identifikasi dikotomis (dichotomous key). Kunci dikotomis terdiri atas
sepasang ciri morfologis, atau dua kelompok ciri morfologis, yang harus dipilih
salah satu untuk melanjutkan ke pasangan ciri berikutnya yang dengan memilih
salah satu pada akhirnya akan sampai pada nama ilmiah tertentu. Contoh kunci
dikotomis disediakan oleh situs Go Botany untuk mengidentifikasi famili tumbuhan yang
terdapat di New England, Australia. Variasi dari kunci dikotomis adalah kunci multi
akses dengan memilih satu dari dua atau banyak pilihan ciri organ tertentu,
misalnya ciri daun dengan banyak pilihan tingkat pertama dan kemudian setiap
pilihan tingkat pertama terdiri atas dua sampai banyak pilihan tingkat kedua.
Contoh kunci akses adalah sebagaimana yang harus dilakukan pada kunci
identifikasi yang disediakan pada situs Australian
Tropical Rainforest Plants dan kunci identifikasi famili tumbuhan monokotil
yang disediakan pada situs eMonocot.
Selain dengan menggunakan kunci
identifikasi dikotomis, juga dapat digunakan deskripsi mengenai ciri-ciri
morfologis nama ilmiah pada peringkat taksonomik tertentu. Deskripsi genus dan deskripsi spesies tumbuhan golongan rumput dapat diperoleh
dari situs GrassBase. Silahkan klik tautan
deskripsi genus, maka Anda akan memperoleh daftar panjang genera rumput. Klik
satu nama genus maka Anda akan memperoleh deskripsi genus rumput yang
bersangkutan. Klik genus Imperata maka Anda akan memperoleh deskripsi genus
rumput tersebut untuk digunakan sebagai perbandingan dalam mengidentifikasi
rumput yang Anda curigai sebagai anggota genus Imperata. Untuk memperoleh
deskripsi spesies rumput, silahkan klik tautan deskripsi spesies dan kemudian
pilih satu spesies rumput yang ingin Anda ketahui deskripsinya, misalnya Imperata cylindrica. Hal serupa juga
disediakan oleh situs GrassWorld. Deskripsi gulma
golongan rumput, herba, perdu,
dan pohon juga dapat diperoleh dari situs Global Invasive Species Database.
Selain ciri-ciri morfologis juga dapat
digunakan ciri-ciri lain, misalnya ciri-ciri genetik (misalnya DNA, sebagaimana
sudah dijelaskan pada awal tulisan ini). Uraian mengenai identifikasi tumbuhan
dengan menggunakan DNA ini dapat diperoleh antara lain dengan membaca artikel
jurnal berjudul PlantID
– DNA-based identification of multiple medicinal plants in complex mixtures.
Universitas California Davis menyediakan jasa identifikasi tumbuhan berbasis
DNA yang disebut DNA Finerprinting sebagai layanan berbayar. Sementara
identifikasi tumbuhan berbasis DNA masih terus dikembangkan, identifikasi
berbasis morfologis masih digunakan secara luas. Oleh karena itu pula, Anda
masih perlu mempelajari morfologi tumbuhan sebagai dasar untuk dapat melakukan
identifikasi gulma.
Setelah identitas spesies gulma diketahui maka dapat dilakukan klasifikasi. Perlu diketahui bahwa klasifikasi dapat dilakukan secara fenetik, yaitu menggunakan semua ciri morfologi, atau secara filogenetik, yaitu dengan menggunakan hanya ciri-ciri yang diwariskan. Ada berbagai sistem klasifikasi tumbuhan berbunga, tetapi untuk klasifikasi tumbuhan berbunga, sistem klasifikasi yang digunakan saat ini adalah sistem klasifikasi filogenetik yang dikembangkan oleh Angiosperm Phylogenetic Group (APG). Versi termutakhir dari sistem klasifikasi APG-III adalah APG-III versi 12. Perhatikan percabangan famili yang termasuk dalam ordo Asrerales berikut ini:
Perhatikan bahwa percabangan ordo pada sistem klasifikasi APG-III tidak hanya menghasilkan famili, sebagaimana pada sistem klasifikasi Linaeus, tetapi juga langsung menghasilkan sub-famili. Empat cabang sub-famili tersebut diindikasikan tergolong ke dalam dua famili yang dalam Tree of Life web project digambarkan sebagai berikut:
Percabangan famili dalam ordo Asterales menurut Tree of Life web project. Periksa dengan teliti, apakah berbeda dengan percabangan menurut APG-III versi 12? |
Dalam klasifikasi filogenetik, tumbuhan ordo Asterales termasuk dalam kelompok asterid yang dibedakan menjadi kelompok euasterid yang sejajar dengan ordo Cornales dan Ericales. Euasterid selanjutnya dikelompokkan menjadi euasterid I (lamiid) dan euasterid II (campanulid). Euasterid II dipilah menjadi kelompok besar yang terdiri atas beberapa ordo, famili, genus, dan spesies (termasuk ordo Asterales) dan satu ordo berdiri sendiri, yaitu Aquisfoliales. Perubahan sistem klasifikasi ini tentu saja menimbulkan perubahan kedudukan spesies gulma dalam berbagai peringkat taksonomik. Oleh karena itu, bila Anda menggunakan nama umum dan klasifikasi gulma dalam tulisan, maka sebaiknya Anda terlebih dahulu melakukan pemeriksaan pada situs-situs yang menyediakan layanan pemeriksaan nama ilmiah. Anda dapat melakukan pemeriksaan pada situs GBIF Data Portal, Catalogue of Life, dan The Plant List.
Banyak ordo tumbuhan berbunga mempunyai spesies yang berstatus sebagai OPT golongan gulma atau tumbuhan berbunga parasitik. Contoh jenis-jenis gulma dan tumbuhan berbunga parasitik yang penting pada pertanian lahan kering di NTT adalah sebagai berikut:
- Golongan rumput dan teki: Cenchrus ciliaris, Cenchrus echinatus, Heteropogon contortus, Imperata cylindrica, Rottboellia cochinchinensis, Sorghum halepense, Cyperus rotundus,
- Golongan herba: Ageratum conyzoides, Bidens pilosa, Mimosa pudica, Parthenium hystoreporus,
- Golongan perdu: Chromolaena odorata, Lantana camara, Merremia peltata, Opuntia monachanta, Passiflora foetida, Pueraria montana var. lobata,
- Golongan tumbuhan melilit: Coccinia grandis,
- Golongan pohon: Acacia nilotica, Ziziphus mauritiana,
- Tumbuhan berbunga parasitik: Ordo tumbuhan parasitik, benalu, tali putri, Orobanche, Striga,
Tautan luar:
- Taksonomi, klasifikasi, dan nama ilmiah: Daftar sistem klasifikasi tumbuhan dari Wikipedia
- Tumbuhan berbunga parasitik: The Parasitik Plants Connection, Parasitic Flowering Plants, Parasitic Plant Biology Study Guide, The Mistletoe Center, Digital Atlas of Cuscuta (Convolvulaceae),
Menurut
BalasHapussaya, Gulma menimbulkan kerugian-kerugian karena mengadakan persaingan dengan
tanaman pokok, mengotori kualitas produksi pertanian, menimbulkan allelopathy,
mengganggu kelancaran pekerjaan para petani, sebagai perantara atau sumber hama
dan penyakit, mengganggu kesehatan manusia, menaikkan ongkos-ongkos usaha
pertanian dan menurunkan produktivitas air. Gulma dan pertanaman
mengadakan persaingan memperebutkan hara, air dan cahaya, sehingga TCV = CVN +
CVW + CVL. Besar kecilnya persaingan gulma terhadap tanaman pokok akan
berpengaruh terhadap baik buruknya pertumbuhan tanaman pokok dan pada gilirannya
akan berpengaruh terhadap tinggi rendahnya hasil tanaman pokok. Tinggi
rendahnya hasil tanaman pokok, jika dilihat dari segi gulmanya sangat
ditentukan oleh kerapatan gulma, macam gulma, saat kemunculan gulma, kecepatan
tumbuh gulma, lama keberadaan gulma, habitus gulma, jalur fotosintesis gulma (C3
atau C4), dan ada tidaknya allelopati. Gulma dan
pertanaman adalah sama-sama tumbuhan yang mempunyai kebutuhan serupa untuk
pertumbuhan normalnya. Perbedaan sifat dan habitus tumbuhan merupakan penyebab
terjadinya kompetisi intra spesifik dan kompetisi inter spesifik. Dalam
pertumbuhan tanaman terdapat selang waktu tertentu di mana tanaman sangat peka
atau sensitif terhadap persaingan gulma, sehingga pada periode tersebut perlu
dilakukan pengendalian, dan jika tidak maka hasil tanaman akan menurun.
Pada umumnya periode kritis terjadi pada
saat 25 – 33 % pertama pada siklus hidupnya atau pada saat ¼ - 1/3
pertama dari umur pertanaman. Dengan diketahui periode kritis suatu tanaman
maka saat penyiangan yang tepat menjadi tertentu. Penyiangan gulma dilakukan
pada saat periode kritis.
Menurut saya ,Gulma merupakan tumbuhan berbunga yang mengganggu tanaman dengan cara menyaingi dalam memperoleh ruang, air, unsur hara, dan sinar matahari. Tumbuhan berbunga parasitik tidak menyaingi tanaman, melainkan memarasit, yaitu mengambil zat makanan langsung dari dalam sel tanaman.Gulma merupakan berbagai spesies yang beradaptasi untuk memproduksi biji dalam jumlah besar atau mempunyai organ reproduksi vegetatif khusus,mengembangkan kemampuan untuk tidak mengalami dormasi sehingga biji dapat berkecambah dini,mengembangkan pola pertumbuhan dengan membentuk berbahai organ khusus yang
BalasHapusmemungkinkannya dapat dengan cepat menguasai ruang, dan mengembangkan organ khusus untuk mempertahankan diri dalam kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan.OPTgolongan gulma terjadi bukan semata-mata karena kemampuan tumbuhan itu sendiri.Faktor lingkungan juga menentukan kemampuan tumbuhan untuk menjadi gulma.Faktor lingkungan seperti kekeringan, kebakaran, banjir, dan terlepas dari musuh alami dapat mendorong berbagai spesies tumbuhan dapat berstatus sebagai gulma.dalam hal ini gulma sebagai penyebab kurangnya produktivitas pada bidang pertanian.selain manusia menjadi faktor penting menyebabkan tumbuhan menjadi gulma contohnya merekayasa alam.(Pembukaan lahan menyediakan ruang untuk pertumbuhan gulma).
Gulma adalah tumbuhan pengganggu
BalasHapusyang tumbuh di antara tumbuhan yang ditanam. Seorang petani menanam padi di
sawah, tidak menanam rumput. Akan tetapi, rumput-rumput selalu tumbuh mengikuti
tanaman padi, sehingga petani harus menyiangi tanaman padinya untuk membuang
rumput yang tumbuh. Tumbuhan penganggu padi diantaranya semanggani (semangen)
dan genjer.
Pada saat kita menanam tumbuhan di darat, sering kali tumbuhan yang kita tanam
diikuti oleh tumbuhan rerumputan (gulma). Gulma ini akan merugikan tumbuhan
pokok, karena dapat mengambil zat hara dalam tanah, sehingga tanaman pokok
terganggu. Walaupun gulma tidak menimbulkan kematian pada tanaman pokok, namun
akan menimbulkan hasil yang kurang memuaskan karena di dalam tanah terjadi
persaingan pengambilan zat makanan.
pertanyaan ,apa hubungan hama tanaman dengan tumbuhan pengganggu tanaman?
bapak, apakah gulma yang hidup ditanaman liar bisa dikatakan sebagai OPT?
BalasHapusmenurut saya pak, Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian karena menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi.
BalasHapusKita tahu bahwa gulma
BalasHapusadalah tanaman penggangu bagi tanaman lain yang dibudidaya. Dan parasit ini
bersifat merugikan pada inang.
Pertanyaan
Apa boleh Bapak katakan kepada saya , apakah ada cara lain
untuk memberantas gulma selain dengan cara membersihkan atau mencabut gulma
tersebut, karena berdasakan pengalaman saya gulma yang dicabut saja maka
beberapa waktu kemudian akan tumbuh lagi.
Bukan memberantas, melainkan mengendalikan gulma. Memberantas berarti membuat agar lahan sama sekali tidak ditumbuhi gulma, sedangkan mengendalikan berarti mengurangi padat populasi gulma agar tisak mampu menyaingi tanaman. Mencabut merupakan pengendalian gulma secara mekanik. Selain itu, gulma juga dapat dikendalikan secara fisik, hayati, budidaya, genetik, dan kimiawi. Di antara cara ini, pengendalian secara kimiawi merupakan alternatif terakhir.
BalasHapusTentu saja, tumbuhan yang bersaing dengan tumbuhan liar lain tidak dapat dikategorikan sebagai OPT. Tolong diperhatikan, tidak ada tanaman liar sebab tanaman merupakan tumbuhan yang dibudidayakan.
BalasHapusHama, bila yang diamksud adalah OPT golongan binatang, dapat menjadikan tumbuhan pengganggu, yang dalam hal ini adalah gulma, sebagai inang alternatif, sebagai tempat mengungsi, dan sebagai tempat berkembang biak.
BalasHapusgulma tanaman korupsi mengapa karena gulma tanaman penganggu tanaman budidaya dalam hal pengambilan unsur hara,sinar matahari,air yang dibutuhkan oleh tanaman budidaya.
BalasHapuspak saya ingin bertanya
1. apakah semua jenis gulma itu berbiji dan berbunga?
2.apakah semua jenis tanaman yang tumbuh dekat dengan tanaman budidaya disebut gulma?
1.gulma
BalasHapusadalah tanaman penggangu bagi tanaman lain yang dibudidaya. Dan parasit ini
bersifat merugikan pada inang
2.apakah ada cara yg lebih efektif untuk memberantas gulma selain membersikan atau mencabut gulma tersebut
Sesuai materi diatas saya sudah memahaminya tentang gulma
BalasHapusMantaps Broo Info nya.
BalasHapusGue demen bgt. Sukses ya Broo . . .