Bakteri merupakan organisme uniseluler dengan sel yang berukuran dan berbentuk beragam. Sel bakteri pada umumnya berukuran panjang 0,5-5,0 mikrometer, tetapi dapat lebih kecil atau lebih besar. Sel bakteri dapat berbentuk bulat (coccus), batang (bacillus), menyerupai koma, menyerupai spiral (spirilla), kotak, dsb. Sel bakteri dapat berdiri sendiri atau membentuk gugus dengan pola tertentu: dua-dua, berderet membentuk untai, atau membentuk rangkain mirip buah anggur. Bentuk dan rangkaian ini ditentukan oleh dinding sel dan rangka sitoplasma (cytoskeleton), berguna untuk menempelkan diri pada suatu permukaan, berenang di dalam cairan, atau menghindar dari musuh. Ketika menempel pada dinding, bakteri dapat membentuk selaput tipis, disebut biofilm, yang terdiri atas sel bakteri berbagai jenis, protista, dan archaea.
Berbagai bentuk dan rangkaian sel bakteri |
Sel bakteri terdiri atas struktur intraseluler dan struktur ekstraseluler. Tidak semua struktur intraseluler dan ekstraseluler tersebut terdapat pada setiap spesies bakteria. Struktur intraseluler terdiri atas:
- Plasma membran, membran semi-permeabel yang membungkus dan melindungi sitoplasma
- Sitoplasma, bahan menyerupai gel yang mengisi ruang di dalam plasma membran, tetapi berbeda dengan sitoplasma sel prokaryota, sitoplasma sel bakteri tidak berisi organela terbungkus membran.
- Hiperstruktur, terdiri atas rangka sitoplasmik prokrayotik (procaryotic cytoskeleton) dan ruang mikro (micro-compartment) polihedral yang tersusun atas senyawa protein dan berfungsi menyerupai fungsi organela pada sel eukaryotik.
- Membran intraseluler
- Ruang penyimpanan intraseluler
- Inklusi sitoplasmik
- Nukleoid, material inti sel tanpa membran pembungkus, terdiri atas kromosom melingkar tunggal.
- Plasmid, molekul DNA-rangkai ganda yang berada di luar dari materi inti sel
Struktur ekstraseluler terdiri atas:
- Dinding sel, bersama dengan plasma membran membentuk pembungkus sel (cell envelope), tersusun atas senyawa peptidoglikan (berbeda dengan dinding sel tumbuhan yang tersusun atas selulosa dan dinding sel jamur yang tersusun atas kitin). Berdasarkan atas pewarnaan Gram dinding sel, dibedakan dua tipe bakteri, Gram positif dan Gram negatif. Bakteri Gram positif terdiri atas banyak lapisan peptidoglikan dan asam teikoat, sedangkan bakteri Gram negatif terdiri atas beberapa lapisan prptidoglikan dan lapisan kedua lipopolisakarida dan lipoprotein. Berdasarkan pewarnaan Ziehl-Neelsen dinding sel, dibedakan bakteri acid-fast dan bakteri non acid-fast. Bakteri strain L-form tidak mempunyai dinding sel.
- S-layer, lapisan molekul protein di luar dinding sel, berperan sebagai penghalang difusi makromolekuler.
- Glikokaliks, dapat berupa lapisan lendir atau kapsul tebal, berfungsi pelindung sel, antigen, rekognisi, dan penempelan sel.
- Flagela, benang kaku yang tersusun atas sentawa protein, berfungsi untuk pergerakan.
- Fimbria (jamak fimbriae), filamen protein menyerupai rambut sangat halus untuk menempel pada permukaan keras dan berperan dalam kemampuan bakteri menimbulkan penyakit.
- Pilus (jamak pili), berukuran sedikit lebih besar dari fimbria, berperan dalam transfer bahan genetik antar sel bakteria melalui proses konjugasi atau pergerakan sel.
Metabolisme bakteri berkaitan dengan sumber energi yang digunakan untuk pertumbuhan, donor elektron untuk menjalankan reaksi biokimia sel, dan sumber karbon. Dalam kaitan ini, bakteri berbeda dengan organisme lainnya karena kemampuannya untuk memanfaatkan cahaya maupun reasksi kimia sebagai sumber energi, untuk memanfaatkan donor elektron organik maupun anorganik, dan untuk untuk menggunakan sumber karbon organik maupun anorganik. Hal ini memungkinkan bakteri dapat hidup dan berkembang pada habitat ekstrem yang tidak dapat mendukung kehidupan organisme lain, sehingga ungkapan "everything is everywhere, but, the environment selects", sebagaimana disampaikan oleh Lourens Baas Becking, menjadi lebih berat ke arah "everything is everywhere". Tidak mengherankan, dengan kemampuan metabolisme seperti itu, bakteri menjadi sangat berpotensi menjadi golongan OPT penting.
Bakteri berkembang biak hanya secara vegetatif melalui pembelahan biner (binary fission) dan pertunasan (budding), menghasilkan keturunan yang merupakan yang merupakan klone dari sel induknya, dengan amat sangat cepat. Bila demikian, pertanyaan yang timbul adalah, bagaimana kemudian bisa terjadi, satu spesies bakteri yang bersifat patogenik pada tanaman, bisa mempunyai populasi yang tidak berbahaya, tetapi malahan digunakan sebagai agen untuk melakukan pengendalian patogen lain? Bagaimana pula bakteri dapat berevolusi? Kuncinya terletak pada kemampuan bakteri untuk melakukan pemindahan materi genetik melalui transfer gen horizontal (horicontal gene transfer), pemindahan materi genetik dengan cara yang berbeda dari cara reproduksi biasa, melalui tiga cara. Pertama, bakteri dapat mengambil materi genetik dari luar melalui proses yang disebut transformasi (transformation). Kedua, bakteri juga dapat mengalami perubahan materi genetik melalui transduksi (transduction) dengan bantuan bakteriofag yang menghantarkan materi genetik asing. Ketiga, bakteri dapat melakukan pemindahan materi genetik antar sesamanya melalui proses konjugasi (konjugation) ketika saling bersentuhan satu sama lain. Ditambah lagi dengan kemampuan untuk mengubah diri menjadi endospora sebagai cara bertahan dalam menghadapi kondisi lingkungan ekstrem maka lengkap sudah persyaratan yang harus dipenuhi bakteri untuk menjadi golongan OPT penting.
Mengingat perbedaan morfologis yang minimal, bagaimana kemudian bakteri diklasifikasikan? Karena ada di mana-mana dan berbiak hanya secara aseksual maka konsep spesies sebagaimana yang berlaku bagi organisme eukaryotik menjadi bermasalah (species problem) ketika diterapkan terhadap bakteri. Sebagai konsensus, digunakakan konsep spesies polifasik, dengan menggunakan ciri-ciri fenotipik dan genetik. Namun, dalam praktik untuk tujuan diagnostik cepat, digunakan ambang pemisahan ad hoc kurang dari 70% hibridisasi DNA-DNA yang setara dengan kurang dari 97% identitas 16S rRNA sequence. Dengan konsep spesies polifasik ini, pada 1987 Carl Woese membagi domain Bacteria menjadi 11 kelompok, yang kemudian direvisi menjadi 12 (Gram positives dibagi menjadi 2 kelompok).
Bakteri bersama dengan archaea mempunyai aturan tata nama sendiri, International Code of Nomenclature of Bacteria (ICNB) atau Bacteriological Code, kini revisi 1990, tetapi tidak mengatur nama filum, melainkan hanya dari kelas ke bawah. Daftar nama bakteri dan archaea yang berlaku sesuai dengan ketentuan ICNB dimuat dalam basis data online List of Procaryotic Names with Standing in Nomenclature (LPSN) sehingga dapat digunakan sebagai situs pemeriksaan nama ilmiah bakteri. Sampai pada 2012 telah mendaftar 30 filum (bandingkan dengan 11 filum yang semua diajukan oleh Woese). Selain menurut Woese (1987) dan LPSN, daftar filum bakteri lainnya adalah daftar menurut ARB Silva Living Tree, Battistuzii et al. (2004), Cavalier-Smith (2002), Ciccarelli et al. (2006), Gupta (2001), dan Rappe & Giovanoni (2004). ICNB tidak mengatur mengenai filum, tetapi meskipun akiran -bacteria diajukan sebagai akhiran nama filum, nama yang digunakan merupakan plural dari genus tipe (type genus), dengan Firmicutes, Cyanobacteria, dan Proterobacteria sebagai perkecualian.
Identifikasi spesies bakteria dan archaea dilakukan dengan cara yang berbeda dengan identifikasi spesies organisme lain. Ciri fenetik memang digunakan, tetapi sangat terbatas. Ciri utama yang digunakan adalah ciri genetik, terutama 16S rRNA, diikuti dengan 23S, ITS region, gyrB, dan sebagainya. Panduan penggunaan berbagai ciri untuk melakukan identifikasi spesies bakteri dimuat dalam buku Bergey's Manual of Systematic Bacteriology (sebelum 1984 Bergey's Manual of Determinative Bacteriology). Deskripsi spesies baru bakteri dipublikasikan pada jurnal International Journal of Systematic Bacteriology/International Journal of Systematic and Evolutionary Microbiology (IJSB/IJSEM).
OPT golongan bakteri pada umumnya merupakan bakteri Gram positif yang tergolong dalam filum Actinobacteria atau merupakan bakteri Gram negatif yang tergolong dalam filum Proteobacteria. Beberapa OPT golongan bakteria tergolong sebagai Candidatus, disingkat Ca., karena belum dapat dibiakkan dalam media buatan sehingga tidak dapat disimpan sebagai koleksi biakan bakteri. Bakteri Gram positif tampak berwarna jingga, sedangkan bakteri Gram negatif tampak berwarna merah setelah dilakukan pewarnaan Gram dan diamati dengan mikroskp cahaya perbesaran 1000 x.
Tetapi pewarnaan Gram saja tidak cukup untuk dapat mengidentifikasi bakteri. Namun untuk spesies bakteri yang telah diketahui sebagai OPT golongan patogen, pewarnaan Gram yang disertai dengan pengamatan gejala dan tanda penyakit dapat memberikan indikasi terhadap bakteri penyebab penyakit. Bakteri menimbulkan gejala dan tanda penyakit yang cukup khas pada tanaman.
Beberapa penyakit penting yang disebabkan oleh bakteri, khususnya pada pertanian lahan kering NTT, adalah sebagai berikut:
Bila Anda mempunyai informasi mengenai jenis-jenis penyakit lain yang juga merupakan penyakit penting di NTT, silahkan sampaikan dengan menuliskan nama tanaman inang dan nama penyakitnya pada kotak komentar di bawah ini.
Tautan Luar
Bakteri berkembang biak hanya secara vegetatif melalui pembelahan biner (binary fission) dan pertunasan (budding), menghasilkan keturunan yang merupakan yang merupakan klone dari sel induknya, dengan amat sangat cepat. Bila demikian, pertanyaan yang timbul adalah, bagaimana kemudian bisa terjadi, satu spesies bakteri yang bersifat patogenik pada tanaman, bisa mempunyai populasi yang tidak berbahaya, tetapi malahan digunakan sebagai agen untuk melakukan pengendalian patogen lain? Bagaimana pula bakteri dapat berevolusi? Kuncinya terletak pada kemampuan bakteri untuk melakukan pemindahan materi genetik melalui transfer gen horizontal (horicontal gene transfer), pemindahan materi genetik dengan cara yang berbeda dari cara reproduksi biasa, melalui tiga cara. Pertama, bakteri dapat mengambil materi genetik dari luar melalui proses yang disebut transformasi (transformation). Kedua, bakteri juga dapat mengalami perubahan materi genetik melalui transduksi (transduction) dengan bantuan bakteriofag yang menghantarkan materi genetik asing. Ketiga, bakteri dapat melakukan pemindahan materi genetik antar sesamanya melalui proses konjugasi (konjugation) ketika saling bersentuhan satu sama lain. Ditambah lagi dengan kemampuan untuk mengubah diri menjadi endospora sebagai cara bertahan dalam menghadapi kondisi lingkungan ekstrem maka lengkap sudah persyaratan yang harus dipenuhi bakteri untuk menjadi golongan OPT penting.
Mengingat perbedaan morfologis yang minimal, bagaimana kemudian bakteri diklasifikasikan? Karena ada di mana-mana dan berbiak hanya secara aseksual maka konsep spesies sebagaimana yang berlaku bagi organisme eukaryotik menjadi bermasalah (species problem) ketika diterapkan terhadap bakteri. Sebagai konsensus, digunakakan konsep spesies polifasik, dengan menggunakan ciri-ciri fenotipik dan genetik. Namun, dalam praktik untuk tujuan diagnostik cepat, digunakan ambang pemisahan ad hoc kurang dari 70% hibridisasi DNA-DNA yang setara dengan kurang dari 97% identitas 16S rRNA sequence. Dengan konsep spesies polifasik ini, pada 1987 Carl Woese membagi domain Bacteria menjadi 11 kelompok, yang kemudian direvisi menjadi 12 (Gram positives dibagi menjadi 2 kelompok).
Bakteri bersama dengan archaea mempunyai aturan tata nama sendiri, International Code of Nomenclature of Bacteria (ICNB) atau Bacteriological Code, kini revisi 1990, tetapi tidak mengatur nama filum, melainkan hanya dari kelas ke bawah. Daftar nama bakteri dan archaea yang berlaku sesuai dengan ketentuan ICNB dimuat dalam basis data online List of Procaryotic Names with Standing in Nomenclature (LPSN) sehingga dapat digunakan sebagai situs pemeriksaan nama ilmiah bakteri. Sampai pada 2012 telah mendaftar 30 filum (bandingkan dengan 11 filum yang semua diajukan oleh Woese). Selain menurut Woese (1987) dan LPSN, daftar filum bakteri lainnya adalah daftar menurut ARB Silva Living Tree, Battistuzii et al. (2004), Cavalier-Smith (2002), Ciccarelli et al. (2006), Gupta (2001), dan Rappe & Giovanoni (2004). ICNB tidak mengatur mengenai filum, tetapi meskipun akiran -bacteria diajukan sebagai akhiran nama filum, nama yang digunakan merupakan plural dari genus tipe (type genus), dengan Firmicutes, Cyanobacteria, dan Proterobacteria sebagai perkecualian.
Identifikasi spesies bakteria dan archaea dilakukan dengan cara yang berbeda dengan identifikasi spesies organisme lain. Ciri fenetik memang digunakan, tetapi sangat terbatas. Ciri utama yang digunakan adalah ciri genetik, terutama 16S rRNA, diikuti dengan 23S, ITS region, gyrB, dan sebagainya. Panduan penggunaan berbagai ciri untuk melakukan identifikasi spesies bakteri dimuat dalam buku Bergey's Manual of Systematic Bacteriology (sebelum 1984 Bergey's Manual of Determinative Bacteriology). Deskripsi spesies baru bakteri dipublikasikan pada jurnal International Journal of Systematic Bacteriology/International Journal of Systematic and Evolutionary Microbiology (IJSB/IJSEM).
OPT golongan bakteri pada umumnya merupakan bakteri Gram positif yang tergolong dalam filum Actinobacteria atau merupakan bakteri Gram negatif yang tergolong dalam filum Proteobacteria. Beberapa OPT golongan bakteria tergolong sebagai Candidatus, disingkat Ca., karena belum dapat dibiakkan dalam media buatan sehingga tidak dapat disimpan sebagai koleksi biakan bakteri. Bakteri Gram positif tampak berwarna jingga, sedangkan bakteri Gram negatif tampak berwarna merah setelah dilakukan pewarnaan Gram dan diamati dengan mikroskp cahaya perbesaran 1000 x.
Tetapi pewarnaan Gram saja tidak cukup untuk dapat mengidentifikasi bakteri. Namun untuk spesies bakteri yang telah diketahui sebagai OPT golongan patogen, pewarnaan Gram yang disertai dengan pengamatan gejala dan tanda penyakit dapat memberikan indikasi terhadap bakteri penyebab penyakit. Bakteri menimbulkan gejala dan tanda penyakit yang cukup khas pada tanaman.
Beberapa penyakit penting yang disebabkan oleh bakteri, khususnya pada pertanian lahan kering NTT, adalah sebagai berikut:
- Padi: hawar bakteri,
- Ubi kayu: bercak daun bakteri,
- Pisang: layu bakteri,
- Sayuran: kanker tomat,
- Jeruk: CVPD (huanglongbing), kanker,
- Buah-buahan: hawar erwinia,
- Kacang-kacangan: hawar buncis,
Bila Anda mempunyai informasi mengenai jenis-jenis penyakit lain yang juga merupakan penyakit penting di NTT, silahkan sampaikan dengan menuliskan nama tanaman inang dan nama penyakitnya pada kotak komentar di bawah ini.
Tautan Luar
- Umum: Bakteri dari Wikipedia, dunia mikroba dari Microbe World, model interaktif sel bateri dari Cell Alive, bakteri sebagai patogen tumbuhan dari APS,
- Taksonomi, klasifikasi, tatanama, dan identifikasi: ICNB, Taksonomi bakteri, filum bakteri, daftar ordo bakteri, dan daftar genus bakteri dari Wikipedia
- Penyakit tanaman: Dokter padi dari IRRI, dokter jagung dari CIMMYT, bakteri invasif dari CABI,
- Basis data dan pemeriksaan nama ilmiah: LPSN
- Jurnal ilmiah dan buku akses terbuka: Todar's Online Textbook of Bacteriology,
menurut saya, Bakteri (dari kata Latin
BalasHapusbacterium; jamak: bacteria) adalah kelompok organisme
yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota
dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam
kehidupan di bumi.
Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi
dan penyakit,
sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri.
Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus/inti
sel, kerangka sel,
dan organel-organel
lain seperti mitokondria dan kloroplas.
Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan antara sel prokariot
dengan sel eukariot
yang lebih kompleks.Bakteri dapat ditemukan di hampir semua tempat: di tanah, air, udara, dalam simbiosis
dengan organisme lain maupun sebagai agen parasit
(patogen),
bahkan dalam tubuh manusia. Pada umumnya, bakteri berukuran 0,5-5 μm, tetapi
ada bakteri tertentu yang dapat berdiameter hingga 700 μm, yaitu Thiomargarita.
Mereka umumnya memiliki dinding sel,
seperti sel tumbuhan
dan jamur,
tetapi dengan bahan pembentuk sangat berbeda (peptidoglikan).
Beberapa jenis bakteri bersifat motil (mampu bergerak) dan mobilitasnya ini
disebabkan oleh flagel.
menurut saya,bakteri merupakan organisme uniseluler atau bersel tunggal,prokaryotik,tidak memiliki klorofil dan ukuran nya sangat mikroskopik(sangat kecil) atau memiliki ukuran 0,5-5,0 mikrometer .sel bakteri terdiri atas struktur intraseluler dan ekstraseluler.intraseluler terdiri atas membran plasma ,sitoplasma,hiperstruktur,membran intraseluler,ruang penyimpanan,inklusi sitoplasmik,nukleoid dan plasmid,sedangkan ekstraseluler terdiri atas dinding sel,S-layer ,glikokaliks,flagela ,fimbria dan pilus(jamak pili).bakteri berbeda dengan organisme lain karena kemampuannya dalam memanfaatkan cahaya dan reaksi kimia sebagai sumber energi.untuk memanfaatkan sumber karbon organik dan anorganik.Bakteri juga berkembang dengan secara vegetatif melalui pembelahan biner dan pertunasan(budding).Di samping itu bakteri juga dapat berevolusi yakni dengan cara transformasi genetik,kemudian dengan transduksi untuk perubahan materi genetik dan terakhir dengan proses konjungsi.(bersntuhan dengan satu sama lain.
BalasHapusmenurut saya,Bakteri adalah
BalasHapussuatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan
tersebar luas dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri
umumnya merupakan organisme uniseluler (bersel tunggal),
prokariota/prokariot, tidak mengandung klorofil, serta berukuran
mikroskopik (sangat kecil).
Bakteri berasal dari kata bahasa latin yaitu bacterium. Bakteri
memiliki jumlah spesies mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih. Mereka
ada di mana-mana mulai dari di tanah, di air, di organisme lain, dan
lain-lain juga berada di lingkungan yang ramah maupun yang ekstrim.
Dalam tumbuh kembang bakteri baik melalui peningkatan jumlah maupun
penambahan jumlah sel sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni
seperti ph, suhu temperatur, kandungan garam, sumber nutrisi, zat kimia
dan zat sisa metabolisme.
menurut saya, bakteri dapat menyebabkan penyakit yang dapat mematikan tumbuhan tetapi ada beberapa bakteri yang dapat membantu petani dalam pertanian dan pengolahan pangan.
BalasHapusBakteri merupakan organisme uniseluler dengan sel yang berukuran dan berbentuk beragam.
OPT golongan bakteri pada umumnya merupakan bakteri Gram positif yang tergolong dalam filum Actinobacteria atau merupakan bakteri Gram negatif yang tergolong dalam filum Proteobacteria.
maaf pak, disini saya ingin bertanya apakah bakteri tidak dapat hidup tanpa adanya cahaya?
BalasHapusmaaf bapak saya ingin bertanya, apakah dengan cahaya boloa lampu saja bakteri bisa tetap hidup?
BalasHapusSetelah saya membaca Beberapa penyakit penting yang
BalasHapusdisebabkan oleh bakteri, khususnya pada pertanian lahan kering NTT, yang
tercantum (Padi: hawar bakteri,Ubi
kayu: bercak daun bakteri, Pisang: layu bakteri,
Sayuran: kanker tomat, Jeruk:
CVPD (huanglongbing), kanker, Buah-buahan:
hawar erwinia,
Kacang-kacangan: hawar buncis.
pertanyaan
apa
saja yang kita lakukan sehingga tanaman budidaya kita tidak terserang bakteri
dan Bagaimana caranya untuk mengatasi ketika tanaman budidaya sudah terserang
bakteri?
Untuk menghindarkan tanaman dari serangan bakteri dan mengendalikan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh bakteri, perlu dilakukan tindakan perlindungan tanaman yang akan dibahas pada kuliah-kuliah selanjutnya. Jangan lupa menyampaikan pertanyaan ini kepada dosen yang mengajarkan bagian tersebut.
BalasHapusTentu saja tidak, sebab untuk hidup, setiap mahluk hidup memerlukan makanan. Memang ada spesies bakteri yang dapat melakukan fotosintesis, tetapi tidak semua spesies bakteri dapat membuat makanan dengan cara tersebut.
BalasHapusSilahkan simak jawaban saya terhadap pertanyaan Melanie Lay.
BalasHapusmenurut saya bakteri kalau pada DPT untuk tanaman sawi daunnya berwarna putih itu gejala dari bakteri.
BalasHapusmenurut saya dalam bidang pertanian bakteri memiliki sisi positif dan negatif
BalasHapussisi positifnya bakteri dapat membantu petani dalam pertanian dan pengolahan pangan.sedangkan sisi negatifnya bakteri dapat menyebabkan penyakit yang dapat mematikan tumbuhan