Binatang dalam pengertian taksonomi modern mencakup hanya mahluk hidup bersel banyak (multiselular) yang terorganisasi dalam fungsi-fungsi yang berbeda (jaringan), sehingga disebut juga histozoa. Semua binatang bersifat heterotrof, artinya tidak membuat energi sendiri, tetapi harus mengambil dari lingkungan sekitarnya. Hal ini membedakan binatang dari tumbuhan, yang dapat membuat makanan langsung dari lingkungannya. Dengan kata lain, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, binatang harus mengkonsumsi mahluk hidup lain, termasuk mengkonsumsi tanaman. Jenis-jenis binatang yang memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara mengkonsumsi tanaman berpotensi menjadi OPT.
Secara filogenetik (sebagaimana telah saya uraikan pada tulisan lain), Tree of Life web project menggolongkan binatang ke dalam dua kelompok besar. Kelompok-kelompok tersebut merupakan klad yang digambarkan dalam bentuk kladogram atau dendogram. Kelompok pertama terdiri atas Bilateria, Myxozoa, Cnidaria, Ctenophora, dan Placozoa, sedangkan kelompok kedua adalah Porifera. Penggolongan tersebut berhubungan kekerabatan sebagaimana tampak pada diagram berikut:
Bilateria merupakan kelompok yang mencakup sebagian besar binatang, khususnya binatang terestrial (hidup di darat, dan karenanya berpotensi menjadi OPT). Bilateria selanjutnya dipilahkan menjadi kelompok sebagaimana dapat dilihat pada diagram berikut:
Di antara kelompok binatang sebagaimana tampak pada diagram di atas, kelompok yang mempunyai anggota yang berpotensi berstatis sebagai OPT adalah kelompok Deuterostomia, Arthropoda, Nematoda, dan Mollusca.
Deuterostomia terdiri atas Echinodermata, Hemichordata, dan Chrodata. Dari ketiga kelompok ini, kelompok Chordata, atau binatang bertulang belakang, mempunyai anggota yang banyak berpotensi berstatus sebagai OPT. Chrodata terdiri atas kelompok sebagai berikut:
Di antara kelompok tersebut di atas, kelompok yang mempunyai anggota yang banyak berpotensi sebagai OPT adalah Craniata atau kelompok binatang bertengkorak. Craniata terdiri atas Hyperotreti dan Vertebrata dan Vertebrata selanjutnya dipilah kembali menjadi kelompok-kelompok sebagai berikut:
Di antara kelompok-kelompok vertetebrata tersebut, binatang yang banyak berpotensi sebagai OPT terdapat dalam kelompok Gnathostomata yang lebih lanjut dipilah menjadi kelompok-kelompok:
Pada kelompok-kelompok di atas, binatang yang berpotensi sebagai OPT terdapat dalam kelompok Sarcopterygii yang lebih lanjut dipilah menjadi kelompok-kelompok:
Binatang yang berpotensi sebagai OPT terdapat dalam kelompok Terestrial Vertebrates (vertebrata darat) yang dipihak lebih lanjut menjadi kelompok-kelompok:
Binatang yang berpotensi sebagai OPT khususnya terdapat pada kelompok Amniota yang lebih lanjut dipilah menjadi kelompok-kelompok:
Binatang menyusui (mamalia) yang mempunyai anggota yang berpotensi sebagai OPT termasuk dalam kelompok Synapsida, sedangkan burung yang juga mempunyai anggota yang berpotensi sebagai OPT termasuk dalam kelompok Diapsida. Secara lebih khusus, binatang menyusui termasuk dalam kelompok Therapsida, sedangkan burung dalam kelompok Archosauromorpha.
Arthropoda terdiri atas kelompok-kelompok sebagai berikut:
Dua di antara kelompok-kelompok arthropoda di atas mempunyai anggota yang berpotensi sebagai OPT, yaitu Hexapoda (binatang beruas dan berkaki enam) dan Arachnida (laba-laba, tungau, kalajengking, dsb.). Dalam taksonomi konvensional, Hexapoda disamakan dengan Insecta, tetapi dalam taksonomi filogenetik, Insecta merupakan bagian dari Hexapoda sebagai berikut:
Silahkan klik tautan Hexapoda pada situs Tree of Life web project untuk memperoleh kelompok-kelompok selanjutnya dengan kekerabatannya masing-masing sebagaimana yang telah diuraikan untuk kelompok Bilateria. Serangga, yang merupakan binatang yang banyak anggotanya berpotensi sebagai OPT, termasuk dalam kelompok Insecta yang terdiri atas kelompok-kelompok filogenetik sebagai berikut:
Pada pihak lain, Arachnida terdiri atas kelompok-kelompok lebih khusus sebagai berikut:
Tungau, kelompok yang berpotensi sebagai OPT terdapat dalam kelompok Acari. Silahkan klik tautan pada kelompok Acari pada situs Tree of Life web project untuk memperoleh kelompok-kelompok selanjutnya dengan kekerabatannya masing-masing sebagaimana yang telah diuraikan untuk kelompok Bilateria.
Nematoda merupakan binatang cacing yang banyak di antaranya berpotensi sebagai OPT. Silahkan klik tautan pada kelompok Nematoda pada situs Tree of Life web project untuk memperoleh kelompok-kelompok selanjutnya dengan kekerabatannya masing-masing sebagaimana yang telah diuraikan untuk kelompok Bilateria. Nematoda terdiri atas kelompok-kelompok sebagai berikut:
Mollusca merupakan kelompok besar binatang yang di antaranya mencakup keong dan kerabatnya. Mollusca selanjutnya dipilahkan menjadi sejumlah kelompok sebagai berikut:
Silahkan klik tautan pada kelompok Mollusca pada situs Tree of Life web project untuk memperoleh kelompok-kelompok selanjutnya dengan kekerabatannya masing-masing sebagaimana yang telah diuraikan untuk kelompok Bilateria. Keong termasuk dalam kelompok Gastropoda yang selanjutnya dipihak menjadi kelompok-kelompok sebagai berikut:
Secara lebih khusus, keong termasuk dalam kelompok Heterobrancia dan secara lebih khusus lagi ke dalam kelompok Pulmonata.
Pembagian binatang ke dalam kelompok-kelompok sebagaimana telah diuraikan di atas merupakan pembagian yang dikenal sebagai klasifikasi filogenetik. Klasifikasi filogenetik berbeda dengan klasifikasi konvensional dalam beberapa hal:
- Pengelompokan tidak hanya dilakukan dengan berdasarkan kesamaan ciri-ciri morfologis, tetapi berdasarkan kesamaan ciri-ciri yang dapat diturunkan
- Pengelompokan tidak dilakukan dengan berdasarkan peringkat taksonomik (fenetik), melainkan berdasarkan klad (kladistik)
- Terdapat mahluk hidup yang belum dapat diklasifikasikan ke dalam salah satu kelompok taksonomi lebih besar yang telah ada, dikelompokkan ke dalam kelompok incertae cedis (Latin, penempatan belum dapat dipastikan), kadang-kadang disebut takson enigmatik (enigmatic taxon).
|
| ||||
|
|
Klasifikasi filogenetik berbeda dengan klasifikasi konvensional (klasifikasi fenetik Linnaeus) sebagaimana ditunjukkan pada bagan berikut ini:
Klasifikasi fenetik memang juga dapat digambarkan dalam bentuk dendogram, tetapi tidak dalam bentuk kladogram. Kladogram mensyaratkan bahwa organisme yang ditempatkan sebagai cabang dari satu titik percabangan mempunyai nenek moyang bersama. Pada klasifikasi fenetik Linnaeus, organisme yang ditempatkan sebagai percabangan dari satu titik adalah organisme yang termasuk dalam peringkat taksonomik yang sama.
Tautan luar:
- Sistematika, taksonomi, dan klasifikasi dari Wikipedia
- Apa itu sitematika dan apa itu taksonomi dari Evolving Thoughts
- Janis-jenis mamalia hama, vertebrata hama
- Jenis-jenis burung hama pada umumnya, hama pada tanaman hortikultura
Revisi terakhir: 9 Oktober 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk mengomentari tayangan ini, silahkan tulis dan poskan di bawah ini ...