Undang-undang No. 12 Tahun 1992 dan PP No.6 Tahun 1995 mendefisinikan perlindungan tanaman sebagai "segala upaya untuk mencegah kerugian yang diakibatkan oleh organisme pengganggu tumbuhan". Untuk memahami definisi ini, Anda perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan organisme pengganggu tumbuhan. Undang-undang dan peraturan pemerintah yang sama mendefinisikan organisme pengganggu tumbuhan sebagai "semua organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian tumbuhan". Pada tulisan-tulisan sebelumnya saya sudah mencoba menjelaskan bahwa untuk menghindarkan kerancuan, definisi mengenai organisme pengganggu tumbuhan perlu ditambah dengan keterangan "... yang dapat menimbulkan kerugian". Namun, pada tulisan-tulisan tersebut, saya belum menjelaskan organisme itu sebenarnya apa dan mengapa begitu beranekaragam.
Organisme diindonesiakan dari istilah bahasa Inggris 'organism' yang berasal dari bahasa Yunani 'organon' dan berarti 'alat'. Menurut Biology Online, organisme adalah sesuatu yang dapat bereaksi terhadap rangsangan, berkembang biak, tumbuh, dan menjaga keseimbangan tubuh terhadap perubahan lingkungan; terdiri atas virus, bakteri, protista, jamur, tumbuhan, dan binatang. Dalam bahasa Inggris, organisme juga disebut living thing atau living being yang bila diindonesiakan menjadi mahluk hidup. Jadi, organisme sebenarnya dapat lebih diindonesiakan menjadi mahluk hidup. Organisme terdiri atas sel, ada yang bersel tunggal (uniseluler) atau bersel banyak (multiseluler). Yang bersel banyak, ada yang sekedar merupakan kumpulan sel dengan organisasi yang minimal dan ada pula yang merupakan kumpulan sel yang telah terorganisasi ke dalam jaringan dan organ yang terspesialisasi. Sel sendiri dipilahkan menjadi mempunyai inti yang dipisahkan dari sitoplasma dengan dinding inti (eukaryotik) dan yang tidak dipisahkan dengan dinding inti (prokaryotik). Berdasarkan atas kategori sel tersebut, pada 1977 Carl Woese mengusulkan agar mahluk hidup dibagi menjadi 3 kerajaan: Archaea, Bacteria, dan Eukarya. Ia membagi mahluk hidup prokaryotik menjadi dua berdasarkan atas perbedaan rRNA 16S; yang sebelumnya disebut Archaebacteria menjadi Archaea dan yang sebelumnya disebut Eubakteria menjadi Bacteria. Karena istilah kerajaan (kingdom) telah terlebih dahulu digunakan sebagai peringkat taksonomik maka pada 1990 istilah kerajaan yang diusulkan oleh Woese diganti menjadi 'domain'. Berawal pada pemilahan organisme menjadi ketiga domain tersebut maka berkembang klasifikasi mahluk hidup berdasarkan asal usul genetik yang kini dikenal sebagai klasifikasi filogenetik.
Pendefinisan organisme sebagai terdiri atas atas virus, bakteri, protista, jamur, tumbuhan, dan binatang sebenarnya berarti sekaligus mengklasifikasikan. Dalam arti luas, klasifikasi berarti mengatur sesuatu ke dalam kelompok berdasarkan atas ciri-ciri tertentu. Dalam biologi, klasifikasi berarti menggolongkan mahluk hidup berdasarkan ciri-ciri fisik bersama tertentu ke dalam kelompok-kelompok peringkat yang disebut takson (taxon), yaitu sekelompok organisme yang dipandang sebagai suatu kesatuan, dari yang paling umum ke yang lebih khusus. Dengan kata lain, dikelompokkan dalam peringkat dari kesatuan yang dikelompokkan dengan menggunakan ciri-ciri bersama yang dimiliki oleh banyak organisme ke kesatuan yang dikelompokkan dengan menggunakan ciri-ciri bersama yang dimiliki oleh sedikit organisme. Takson dalam pengertian pemeringkatan berdasarkan ciri-ciri tersebut dikenal sebagai peringkat taksonomik; terdiri atas peringkat utama dan sejumlah peringkat tambahan. Peringkat utama terdiri atas kerajaan, filum (binatang) atau divisi (tumbuhan), kelas, ordo, famili, genus, dan spesies, sedangkan peringkat tambahan dapat dibuat di atas dan di bawah setiap peringkat utama. Klasifikasi dengan menggunakan ciri-ciri fisik bersama ke dalam peringkat taksonomik tersebut dikenal sebagai klasifikasi sistem Linnaeus (sesuai dengan pelopornya, Carolus Linnaeus atau Carl von Linne).
Klasifikasi organisme akan lebih mudah dilakukan bila organisme terlebih dahulu diberi nama. Untuk memberikan nama maka terlebih dahulu organisme perlu diidentifikasi dan diberikan deskripsi. Pendeskripsian dan pemberian nama mahluk hidup dengan menggunakan aturan tertentu disebut taksonomi (taxonomy, dari kata Latin taxis=pengaturan dan dan nomia=metode), aturan yang digunakan untuk memberi nama disebut tata nama (nomenclature). Tata nama disepakati untuk kerajaan mahluk hidup sebagai berikut:
Taksonomi bukan hanya berarti identifikasi, deskripsi dan pemberian nama organisme, tetapi juga berarti ilmu yang berkaitan dengan itu. Ilmu selalu berkembang sehingga nama yang sudah diberikan pada suatu waktu tidak lagi sesuai dengan perkembangan sehingga harus diubah. Oleh karena itu, nama ilmiah tidak selalu tetap dari waktu ke waktu, melainkan berubah sesuai dengan perkembangan. Oleh karena itu pula, nama yang tidak sesuai dengan perkembangan menjadi tidak berlaku lagi dan digantikan dengan nama lain yang berlaku. Nama yang sebelumnya pernah berlaku tetapi kemudian menjadi tidak berlaku menjadi nama sinonim (synonim). Oleh karena itu, bila Anda menggunakan nama ilmiah maka Anda perlu terlebih dahulu memeriksa, apakah nama yang akan Anda gunakan masih berlaku atau sudah tidak berlaku. Dahulu, pemeriksaan nama ilmiah hanya dapat dilakukan dengan membaca jurnal ilmiah taksonomi, tetapi kini dapat dilakukan dengan menggunakan layanan pemeriksaan nama ilmiah dalam jaringan (online), di antaranya: Catalogue of Life (semua kerajaan mahluk hidup), GBIF Data Portal (semua kerajaan mahluk hidup), ITIS (semua kerajaan mahluk hidup, fokus Amerika Utara), AlgaeBase (algae), Species Fungorum (jamur), LPSN (bakteri), dan ICTV (virus).
Klasifikasi yang membagi mahluk hidup ke dalam peringkat taksonomik menurut sistem Linnaeus disebut juga klasifikasi fenetik (phenetic). Klasifikasi fenetik didasarkan pada kesamaan ciri-ciri morfologis secara keseluruhan tanpa memperhatikan asal-usul keturunan (genetik), sebagaimana juga yang dilakukan pada taksonomi numerikal (mumerical taxonomy) yang dipelopori oleh Peter Sneath dan Roberth R. Sokal. Kini, seiring dengan perkembangan yang pesat dalam bidang biologi molekuler dan peleontologi, sistem klasifikasi berdasarkan pada ciri-ciri bersama yang diturunkan, yang dipelopori oleh Willi Henig sejak 1966, semakin mendapat dukungan. Klasifikasi ini disebut sistematika filogenetik. Sistem ini didasarkan atas ciri-ciri unik yang diturunkan dari nenek moyang bersama terakhir (last common ancestors) yang tidak terdapat pada nenek moyang jauh sebelumnya (more distant ancestors) (ciri-ciri homolog versus ciri-ciri analog).
Sistem filogenetik ini juga disebut sistem kladistik, meskipun tidak benar-benar sama. Disebut sistem kladistik karena berbasis pada klad (clade, dari bahasa Yunani Kuno klados=cabang), yaitu orang tua dan keturunan langsungnya). Sistem ini semakin mendapat dukungan terutama karena, dibandingkan dengan sistem klasifikasi fenetik, lebih sesuai dengan teori evolusi. Seiring dengan itu pula, sistematika, yang sebelumnya merupakan tradisi Eropa dari taksonomi dalam tradisi Amerika, berkembang menjadi ilmu yang mempelajari klasifikasi mahluk hidup berdasarkan atas asal-usul filogenetiknya. Klasifikasi pun didefinisikan ulang oleh Ernst Mayr sebagai penggolongan entitas ke dalam kelas di dalam kelas secara hirarkis, di mana kelas-kelas yang berhubungan dan saling mempunyai kesamaan pada satu peringkat hierarkis merupakan bagian dari kelas pada peringkat yang lebih tinggi (kelas dalam hal ini tidak sama dengan kelas dalam konteks takson, melainkan dalam konteks klad). Maksudnya adalah, dalam klasifikasi filogenetik, klad yang lebih kecil merupakan bagian dari klad yang lebih besar.
Untuk memahami apa itu sebenarnya klasifikasi filogenetik, pertama-tama perlu dipahami apa yang disebut nenek morang bersama terakhir sebagaimana tampak pada kladogram (diagram klad, juga disebut dendogram) di bawah ini:
Pada gambar di atas, kotak biru adalah nenek moyang unik untuk seluruh keturunan yang disebut C, kotak hijau merupakan nenek moyang bersama terakhir untuk keturunan yang disebut B dan C, dan kotak berwarna kuning merupakan nenek moyang bersama terakhir untuk keturunan yang disebut A dan yang merupakan nenek moyang bersama terakhir untuk keturunan yang disebut B dan C. Dalam hal ini, klad terdiri atas nenek moyang bersama berikut keturunan langsungnya, sebagaimana tampak dalam kotak berwarna kuning (kiri), syan (tengah), dan jingga (kanan) pada kladogram berikut ini:
Perlu diperhatikan bahwa dalam klasifikasi filogenetik (kladistik) berlaku:
Sistem klasifikasi Lineaus menggunakan peringkat taksonomik sebagai dasar, sistem klasifikasi filogenetik menggunakan klad sebagai dasar klasifikasi. Perhatikan kladogram A, B, dan C di bawah ini:
Pada kladogram A terdapat klad Testudines, Squamata, Archosaria, dan Crochodilomorpha. Tetapi klad pada kladogram B tidak dapat disebut Reptilia karena di dalamnya terdapat burung. Pada kladogram C terdapat klad Dinosauria yang beranggotakan dinosaurus dan burung. Ini menunjukkan bahwa sebenarnya dinosaurus tidak sepenuhnya punah, melainkan menurunkan burung.
Garis vertikal pada kladogram-kladogram di atas (atau garis horizontal bila kladogram diputar 90 derajat ke kanan) menggambarkan waktu evolusi (dalam jutaan tahun lalu) dalam klasifikasi filogenetik sebagaimana tampak pada kladogram berikut ini:
Apa yang terjadi dan kapan terjadinya sesuatu pada klasifikasi filogenetik tersebut ditentukan dengan berbagai cara, yaitu penentuan waktu radiometri (radiometric dating), pelapisan kulit bumi (stratigraphy), dan jam molekuler (molecular clock).
Setelah taksonomi dan klasifikasi filogenetik (sistematika) diterima semakin luas, lalu apa yang terjadi dengan taksonomi dan klasifikasi fenetik Linaeus? Apakah taksonomi dan klasifikasi fenetik akan ditinggalkan? Tidak juga. Taksonomik dan klasifikasi filogenetik memang telah menimbulkan perubahan mendasar terhadap taksnomi dan klasifikasi organisme, tetapi tidak berkaitan langsung dengan takson dalam klasifikasi fenetik. Tata nama klasifikasi filogenetik, dikenal sebagai PhyloCode, tidak mengatur mengenai takson. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memadukan kedua sistem taksonomi dan klasifikai ini. Dalam dunia tumbuhan berbunga, pendekatan yang dilakukan adalah dengan menambahkan klad tanpa peringkat taksonomik di atas peringkat taksonomik ordo sebagaimana dalam sistem Angiosperm Phylogeny Group III (APG-III). Dalam dunia binatang, pendekatan yang dilakukan adalah dengan menambahkan banyak peringkat tambahan sebagai representasi klad di atas maupun di bawah peringkat taksonomik utama. Hanya saja, penggabungan ini tetap menimbulkan konsekuensi. Misalnya, nama takson dalam peringkat taksonomik yang sama tidak lagi dapat ditampilkan sejajar. Perhatikan misalnya kladogram tumbuhan berbunga menurut APG III (A) dan menurut Tree of Life web project (B) di bawah ini:
Pada kladogram A tampak klad ditambahkan di sebelah kiri (di atas bila diputar 90 derajat ke kanan) peringkat taksonomik ordo, di antaranya klad magnoliid yang terdiri atas ordo Cloranthales, Piperales, Canellales, Laurales, dan Magnoliales. Klad lainnya semua berada kurang lebih sejajar dengan klad-klad lainnya di sebelah kiri deretan nama-nama ordo. Tetapi pada kladogram B, tampak bahwa klad magnoliid sejajar bukan hanya dengan klad lain (eudicot dan monocot), melainkan juga dengan ordo (Austrobaileyales), famili (Nymphaeaceae, Ceratophylaceae, dan Chloranthaceae), dan bahkan spesies (Amborella trichopoda). Perbedaan ini terjadi karena pada kladogram A ditampilkan hanya ordo, sedangkan pada kladogram B ditampilkan seluruh klad sampai dengan klad magnoliid. Dalam hal ini, spesies Amborella trichopoda merupakan klad dasar yang bukan merupakan bagian dari klad-klad yang terpisah lebih kemudian. Dengan kata lain, spesies ini tidak dapat ditempatkan dalam famili dan ordo dalam kategori tumbuhan berbunga. Dengan kesulitan seperti ini, dan tentu saja masih ada kesultan lainnya, apakah semua orang menerima sistem klasifikasi filogenetik ini? Mungkin belum, mungkin juga tidak perlu, tetapi yang jelas semakin banyak yang menerima. John S. Wilkins memberikan argumentasi yang menarik mengenai hal ini.
Setelah membaca uraian di atas, bagaimana kemudian Anda menjeawab pertanyaan, organisme itu sebenarnya apa dan bagaimana bisa begitu beranekaragam? Silahkan rumuskan sendiri jawaban Anda masing-masing. Tetapi apapun jawaban Anda, jangan lupa bahwa dalam mempelajari organisme dalam konteks perlindungan tanaman, Anda mempelajari organisme dalam konteks biologi dan lebih khusus lagi, dalam konteks evolusi. Di antara Anda, mungkin ada yang berpendapat, apa perlunya memahami klasifikasi, taksonomi, dan sistematika. Lagi pula, kurikulum fakultas-fakultas pertanian tidak lagi mengharuskan mahasiswa mempelajarinya. Mungkin Anda sependapat dengan para pakar perancang kurikulum fakultas pertanian bahwa dengan mengabaikan ilmu-ilmu dasar maka mahasiswa dapat memokuskan diri mempelajari ilmu-ilmu terapan yang dapat menjadikan mereka kompeten. Lalu, ketika menulis skripsi mahasiswa mengutip nama ilmiah dan klasifikasi dari sembarang buku, bahkan dari buku-buku bercocok tanam yang diperuntukkan bagi kalangan petani. Bila demikian, anggap saja Anda tidak pernah membaca tulisan ini. Namun bila setelah membaca tulisan ini Anda merasa memperoleh manfaat, silahkan tuliskan komentar Anda dalam kotak di bawah ini.
Tautan Luar:
Organisme diindonesiakan dari istilah bahasa Inggris 'organism' yang berasal dari bahasa Yunani 'organon' dan berarti 'alat'. Menurut Biology Online, organisme adalah sesuatu yang dapat bereaksi terhadap rangsangan, berkembang biak, tumbuh, dan menjaga keseimbangan tubuh terhadap perubahan lingkungan; terdiri atas virus, bakteri, protista, jamur, tumbuhan, dan binatang. Dalam bahasa Inggris, organisme juga disebut living thing atau living being yang bila diindonesiakan menjadi mahluk hidup. Jadi, organisme sebenarnya dapat lebih diindonesiakan menjadi mahluk hidup. Organisme terdiri atas sel, ada yang bersel tunggal (uniseluler) atau bersel banyak (multiseluler). Yang bersel banyak, ada yang sekedar merupakan kumpulan sel dengan organisasi yang minimal dan ada pula yang merupakan kumpulan sel yang telah terorganisasi ke dalam jaringan dan organ yang terspesialisasi. Sel sendiri dipilahkan menjadi mempunyai inti yang dipisahkan dari sitoplasma dengan dinding inti (eukaryotik) dan yang tidak dipisahkan dengan dinding inti (prokaryotik). Berdasarkan atas kategori sel tersebut, pada 1977 Carl Woese mengusulkan agar mahluk hidup dibagi menjadi 3 kerajaan: Archaea, Bacteria, dan Eukarya. Ia membagi mahluk hidup prokaryotik menjadi dua berdasarkan atas perbedaan rRNA 16S; yang sebelumnya disebut Archaebacteria menjadi Archaea dan yang sebelumnya disebut Eubakteria menjadi Bacteria. Karena istilah kerajaan (kingdom) telah terlebih dahulu digunakan sebagai peringkat taksonomik maka pada 1990 istilah kerajaan yang diusulkan oleh Woese diganti menjadi 'domain'. Berawal pada pemilahan organisme menjadi ketiga domain tersebut maka berkembang klasifikasi mahluk hidup berdasarkan asal usul genetik yang kini dikenal sebagai klasifikasi filogenetik.
Penggolongan mahluk hidup menjadi Archaea, Bacteria, dan Eukarya dan klasifikasi mahluk hidup secara filogenetik menjadi pohon kehidupan (tree of life) |
Peringkat Taksonomik Utama menurut Sistem Klasifikasi Linnaeus | |||
Latin | Bahasa Inggris (Indonesia) | ||
regio | domain | ||
regnum | kingdom (kerajaan) | ||
phylum | divisio | phylum (filum) | division (divisi) |
classis | class (kelas, rumpun) | ||
ordo | order (ordo, bangsa) | ||
familia | family (famili, suku) | ||
genus | genus (genus, marga) | ||
species | species (spesies, jenis) |
Klasifikasi organisme akan lebih mudah dilakukan bila organisme terlebih dahulu diberi nama. Untuk memberikan nama maka terlebih dahulu organisme perlu diidentifikasi dan diberikan deskripsi. Pendeskripsian dan pemberian nama mahluk hidup dengan menggunakan aturan tertentu disebut taksonomi (taxonomy, dari kata Latin taxis=pengaturan dan dan nomia=metode), aturan yang digunakan untuk memberi nama disebut tata nama (nomenclature). Tata nama disepakati untuk kerajaan mahluk hidup sebagai berikut:
- Virus: International Code of Virus Classification and Nomenclature (ICVCN) Versi Februari 2013
- Bakteria: International Code of Nomenclature of Bacteria Revisi 1990
- Algae, Jamur, dan Tumbuhan: International Code of Nomenclature for Algae, Fungi, and Plants (ICN), Melbourne Code 2011
- Binatang: International Code of Zoological Nomenclature (ICZN) Edisi Keempat, berlaku mulai 31 Desember 1999, amandemen berlaku mulai 1 januari 2012
- Tanaman: International Code of Nomenclature for Cultivated Plants (ICNCP) Edisi Kedelapan, 2009 (PDF)
Taksonomi bukan hanya berarti identifikasi, deskripsi dan pemberian nama organisme, tetapi juga berarti ilmu yang berkaitan dengan itu. Ilmu selalu berkembang sehingga nama yang sudah diberikan pada suatu waktu tidak lagi sesuai dengan perkembangan sehingga harus diubah. Oleh karena itu, nama ilmiah tidak selalu tetap dari waktu ke waktu, melainkan berubah sesuai dengan perkembangan. Oleh karena itu pula, nama yang tidak sesuai dengan perkembangan menjadi tidak berlaku lagi dan digantikan dengan nama lain yang berlaku. Nama yang sebelumnya pernah berlaku tetapi kemudian menjadi tidak berlaku menjadi nama sinonim (synonim). Oleh karena itu, bila Anda menggunakan nama ilmiah maka Anda perlu terlebih dahulu memeriksa, apakah nama yang akan Anda gunakan masih berlaku atau sudah tidak berlaku. Dahulu, pemeriksaan nama ilmiah hanya dapat dilakukan dengan membaca jurnal ilmiah taksonomi, tetapi kini dapat dilakukan dengan menggunakan layanan pemeriksaan nama ilmiah dalam jaringan (online), di antaranya: Catalogue of Life (semua kerajaan mahluk hidup), GBIF Data Portal (semua kerajaan mahluk hidup), ITIS (semua kerajaan mahluk hidup, fokus Amerika Utara), AlgaeBase (algae), Species Fungorum (jamur), LPSN (bakteri), dan ICTV (virus).
Klasifikasi yang membagi mahluk hidup ke dalam peringkat taksonomik menurut sistem Linnaeus disebut juga klasifikasi fenetik (phenetic). Klasifikasi fenetik didasarkan pada kesamaan ciri-ciri morfologis secara keseluruhan tanpa memperhatikan asal-usul keturunan (genetik), sebagaimana juga yang dilakukan pada taksonomi numerikal (mumerical taxonomy) yang dipelopori oleh Peter Sneath dan Roberth R. Sokal. Kini, seiring dengan perkembangan yang pesat dalam bidang biologi molekuler dan peleontologi, sistem klasifikasi berdasarkan pada ciri-ciri bersama yang diturunkan, yang dipelopori oleh Willi Henig sejak 1966, semakin mendapat dukungan. Klasifikasi ini disebut sistematika filogenetik. Sistem ini didasarkan atas ciri-ciri unik yang diturunkan dari nenek moyang bersama terakhir (last common ancestors) yang tidak terdapat pada nenek moyang jauh sebelumnya (more distant ancestors) (ciri-ciri homolog versus ciri-ciri analog).
Sistem filogenetik ini juga disebut sistem kladistik, meskipun tidak benar-benar sama. Disebut sistem kladistik karena berbasis pada klad (clade, dari bahasa Yunani Kuno klados=cabang), yaitu orang tua dan keturunan langsungnya). Sistem ini semakin mendapat dukungan terutama karena, dibandingkan dengan sistem klasifikasi fenetik, lebih sesuai dengan teori evolusi. Seiring dengan itu pula, sistematika, yang sebelumnya merupakan tradisi Eropa dari taksonomi dalam tradisi Amerika, berkembang menjadi ilmu yang mempelajari klasifikasi mahluk hidup berdasarkan atas asal-usul filogenetiknya. Klasifikasi pun didefinisikan ulang oleh Ernst Mayr sebagai penggolongan entitas ke dalam kelas di dalam kelas secara hirarkis, di mana kelas-kelas yang berhubungan dan saling mempunyai kesamaan pada satu peringkat hierarkis merupakan bagian dari kelas pada peringkat yang lebih tinggi (kelas dalam hal ini tidak sama dengan kelas dalam konteks takson, melainkan dalam konteks klad). Maksudnya adalah, dalam klasifikasi filogenetik, klad yang lebih kecil merupakan bagian dari klad yang lebih besar.
Untuk memahami apa itu sebenarnya klasifikasi filogenetik, pertama-tama perlu dipahami apa yang disebut nenek morang bersama terakhir sebagaimana tampak pada kladogram (diagram klad, juga disebut dendogram) di bawah ini:
Pada gambar di atas, kotak biru adalah nenek moyang unik untuk seluruh keturunan yang disebut C, kotak hijau merupakan nenek moyang bersama terakhir untuk keturunan yang disebut B dan C, dan kotak berwarna kuning merupakan nenek moyang bersama terakhir untuk keturunan yang disebut A dan yang merupakan nenek moyang bersama terakhir untuk keturunan yang disebut B dan C. Dalam hal ini, klad terdiri atas nenek moyang bersama berikut keturunan langsungnya, sebagaimana tampak dalam kotak berwarna kuning (kiri), syan (tengah), dan jingga (kanan) pada kladogram berikut ini:
Perlu diperhatikan bahwa dalam klasifikasi filogenetik (kladistik) berlaku:
- Hubungan antar klad yang lebih kecil dengan yang lebih besar tidak bersifat rendah dan tinggi seperti tangga, melainkan bersifat percabangan
- Urutan percabangan menyatakan urutan waktu, bukan menyatakan urutan tingkat kemajuan organisme dalam evolusi
- Penempatan keturunan sebagai percabangan dari kiri ke kanan sama dengan penempatan keturunan sebagai percabangan dari kanan ke kiri dan tidak menyatakan urutan tingkat kemajuan organisme dalam evolusi
Sistem klasifikasi Lineaus menggunakan peringkat taksonomik sebagai dasar, sistem klasifikasi filogenetik menggunakan klad sebagai dasar klasifikasi. Perhatikan kladogram A, B, dan C di bawah ini:
|
|
||||
|
Garis vertikal pada kladogram-kladogram di atas (atau garis horizontal bila kladogram diputar 90 derajat ke kanan) menggambarkan waktu evolusi (dalam jutaan tahun lalu) dalam klasifikasi filogenetik sebagaimana tampak pada kladogram berikut ini:
Apa yang terjadi dan kapan terjadinya sesuatu pada klasifikasi filogenetik tersebut ditentukan dengan berbagai cara, yaitu penentuan waktu radiometri (radiometric dating), pelapisan kulit bumi (stratigraphy), dan jam molekuler (molecular clock).
Setelah taksonomi dan klasifikasi filogenetik (sistematika) diterima semakin luas, lalu apa yang terjadi dengan taksonomi dan klasifikasi fenetik Linaeus? Apakah taksonomi dan klasifikasi fenetik akan ditinggalkan? Tidak juga. Taksonomik dan klasifikasi filogenetik memang telah menimbulkan perubahan mendasar terhadap taksnomi dan klasifikasi organisme, tetapi tidak berkaitan langsung dengan takson dalam klasifikasi fenetik. Tata nama klasifikasi filogenetik, dikenal sebagai PhyloCode, tidak mengatur mengenai takson. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memadukan kedua sistem taksonomi dan klasifikai ini. Dalam dunia tumbuhan berbunga, pendekatan yang dilakukan adalah dengan menambahkan klad tanpa peringkat taksonomik di atas peringkat taksonomik ordo sebagaimana dalam sistem Angiosperm Phylogeny Group III (APG-III). Dalam dunia binatang, pendekatan yang dilakukan adalah dengan menambahkan banyak peringkat tambahan sebagai representasi klad di atas maupun di bawah peringkat taksonomik utama. Hanya saja, penggabungan ini tetap menimbulkan konsekuensi. Misalnya, nama takson dalam peringkat taksonomik yang sama tidak lagi dapat ditampilkan sejajar. Perhatikan misalnya kladogram tumbuhan berbunga menurut APG III (A) dan menurut Tree of Life web project (B) di bawah ini:
|
|
Setelah membaca uraian di atas, bagaimana kemudian Anda menjeawab pertanyaan, organisme itu sebenarnya apa dan bagaimana bisa begitu beranekaragam? Silahkan rumuskan sendiri jawaban Anda masing-masing. Tetapi apapun jawaban Anda, jangan lupa bahwa dalam mempelajari organisme dalam konteks perlindungan tanaman, Anda mempelajari organisme dalam konteks biologi dan lebih khusus lagi, dalam konteks evolusi. Di antara Anda, mungkin ada yang berpendapat, apa perlunya memahami klasifikasi, taksonomi, dan sistematika. Lagi pula, kurikulum fakultas-fakultas pertanian tidak lagi mengharuskan mahasiswa mempelajarinya. Mungkin Anda sependapat dengan para pakar perancang kurikulum fakultas pertanian bahwa dengan mengabaikan ilmu-ilmu dasar maka mahasiswa dapat memokuskan diri mempelajari ilmu-ilmu terapan yang dapat menjadikan mereka kompeten. Lalu, ketika menulis skripsi mahasiswa mengutip nama ilmiah dan klasifikasi dari sembarang buku, bahkan dari buku-buku bercocok tanam yang diperuntukkan bagi kalangan petani. Bila demikian, anggap saja Anda tidak pernah membaca tulisan ini. Namun bila setelah membaca tulisan ini Anda merasa memperoleh manfaat, silahkan tuliskan komentar Anda dalam kotak di bawah ini.
Tautan Luar:
- Klasifikasi, taksonomi, filogeni, sistematik dan kladistik dari The Dinosaur FAQ
- Memahami evolusi dari UC Berkeley: (1) atau (2) (klik Evolution 101), memahami evolusi dan lainnya dari rationalevolution.net
- Wikipedia: klasifikasi hayati, peringkat taksonomik, takson, taksonomi, tata nama, fenetik, kladistik,
- Sistematika dan taksonomi dari Evolving Thought
Dipublikasikan pertama pada 8 Okt. 2013, revisi terakhir pada 28 Februari 2014
Hak cipta tulisan ini dilindungi berdasarkan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License.
Untuk memahami tulisan singkat ini secara lebih tuntas, silahkan klik setiap tautan yang tersedia. Bila Anda masih mempunyai pertanyaan, silahkan sampaikan melalui kotak komentar di bawah ini.
menurut saya pak, klasifikasi filogenetik ini sulit untuk dimengerti dibandingkan dengan klasifikasi menurut linneus yaitu klasifikasi finetik yang hanya mengklasifikasi organisme berdasarkan ciri morfologinya saja, tetapi bukannya klasifikasi filogenetik tidak penting karena jika kita hanya mengklasifikasi organisme berdasarkan morfologinya saja kita tidak bisa mengetahui nenek moyang dari suatu organisme tersebut dan klasifikasi ini penting karena dengan mengklasifikasikan organisme kita dapat mengetahui nama atau identitas dari organisme itu dan juga kita bisa mengetahui bahwa organisme itu beranekaragam berdasarkan nama dan identitasnya.
BalasHapuspertanyaan saya, apakah manusia juga termasuk sebagai OPT karena manusia juga merusak serta mematikan tumbuhan seperti apa yang didefinisikan? dan ada tumbuhan yang terserang penyakit dapat bermanfaat bagi manusia seperti sebagai bahan pengobatan?
menurut saya, ada 2 organisme yaitu organisme uniseluler dan organisme multiseluler. organisme uniseluler adalah makhluk hidup yang terdiri dari satu sel tunggal atau dapat berupa koloni maupun hidup secara individual. sedangkan organisme multiseluler adalah organisme yang mempunyai banyak sel, contohnya hewan dan tumbuhan.
BalasHapusmenurut saya ,organisme adalah individu makhluk hidup,apakah seekor hewan,tumbuhan ,atau mikroorganisme. organisme atau dalam bahasa inggris disebut living thing atau diindonesiakan makhluk hidup.organisme dibedakan atas dua yaitu organisme seluler (memiliki hanya satu sel saja )dan organisme multiselular ( memiliki banyak sel).sel sendiri dipilahkan menjadi mempunyai inti yang dipisahkan dari sitoplasma dengan dinding inti (eukariotik) dan tidak dipisahkan oleh dinding inti(prokariotik).Dan dalam pendefinisikan organisme dibutuhkannya cara menklasifikasikan menurut ciri-ciri fisik,bentuk dan sifat makhluk hidup tersebut agar bisa dapat digolongkan atau dikelompok sesuai dengan ciri-ciri makhluk hidup tersebut.
BalasHapusmenurut saya , organisme pengganggu tanaman adalah organisme yang dapat merusak, yang tidak diinginkan dan dapat merusak tanaman-tanaman disekitar. yang saya ingin tanyakan, apakah semua organisme yang ada bisa dikategorikan sebagai organisme penggangu? dan juga diatas telah dijelaskan bahwa ada organisme multiseluler dan organisme uniseluler. saya ingin bertanya, kira-kira contoh-contoh dari organisme multiseluler itu apa saja dan contoh-contoh organisme uniseluler apa saja??
BalasHapusmenurut saya pak,,, ganisme adalah kumpulan molekul-molekul yang saling memengaruhi sedemikian sehingga berfungsi secara stabil dan memiliki sifat hidup.
BalasHapusIstilah organisme kompleks mengacu pada organisme yang memiliki lebih dari satu sel. nama lainya yag sering disebut selain organisme adalah MAKHLUK HIDUP Organisme terdiri dari manusia ,tumbuhan, hewan, serta mikro organisme.
menurut saya pak,,, kita perlu mempelajari ilmu mengenai OPT agar kita juga dapat mengetahui penyebab kerusakan tanaman kita.
BalasHapusMenurut saya, organisme
BalasHapusitu adalah suatu individu yang berkembang biak dan menghasilkan keturunan serta
bersifat uniseluler dan multiseluler. Disamping itu juga organisme
tersebut bisa menguntungkan dan
merugikan dari nilai ekonomis. Contohnya yang merugikan adalah hama, pathogen
dan gulma. Sedangkan yang menguntungkan adalah sejenis organisme yang dijadikan
sebagai musuh alami contohnya ular sawah bisa dijadikan sebagai musuh alami
bagi tikus sawah.
Klasifikasi filogenik didasarkan pada ciri-ciri organimse. Berdasarkan ciri tersebut maka Ntysis dapat memberikan jawaban melalui pohon filogenik yang menggambarkan asal usul suatu organisme dan tingkat kekerabatannya.
BalasHapusTulisan ini berisi uraian mengenai klasifikasi filogenetik, yaitu klasifikasi berdasarkan ciri-ciri yang dapat diwariskan. Klasifikasi fenetik menurut Linnaeus dilakukan berdasarkan seluruh ciri-ciri yang tampak, tanpa membedakan dapat diwariskan atau tidak. Silahkan klkik Tautan Luar untuk memperoleh penjelasan lebih lengkap mengenai kedua sistem klasifikasi tersebut.
BalasHapusOrganisme multiseluler: Binatang, tumbuhan berbunga, algae, sebagian besar jamur. Tumbuhan uniseluler: bakteri dan arkaea.
BalasHapusApakah manusia dapat dikategorikan sebagai OPT atau tidak, sama sekali tidak berkaitan dengan klasifikasi organisme. Manusia dapat dikategorikan sebagai OPT bilam mencuri hasil tanaman manusia lain. Penyakit tidak menyerang sebab penyakit bukan organisme, melainkan akibat yang timbul dari serangan oleh organisme patogenik (penyebab penyakit). Tanaman sakit dapat bermanfaat karena harganya menjadi lebih tinggi daripada harga tanaman sehat. Contohnya: buka tulip berwarna-warni karena penyakit yang disebabkan oleh virus, kelapa kopyor.
BalasHapusterima kasih pak
BalasHapusPada 27 Oktober 2013 03.55, Disqus menulis:
terima kasih pak
BalasHapusPada 27 Oktober 2013 03.55, Disqus menulis:
Banyaknya organisme yang ada di bumi membuat orang sulit untuk membeda-bedakan,maka dari itu untuk membedakan organisme-organisme tersebut dengan cara pemberian nama latin,identifikasi dan deskripsi yang disebut dengan taksonomi.Nama organisme tiap waktu akan selalu berubah mengikuti zaman.Mengapa nama organisme harus selalu berubah-ubah,apakah ada masalah sehingga harus selau mengubah nama organisme?
BalasHapus.TERIMA KASIH
saya ingin menanggapi, coba anda sertakan organisme mana yang telah diganti nama latinnya seiring dgn perkembangan zaman pada komentar anda, supaya kejelasan komentar anda dapat saya mengerti tentang pemberian nama latin. terimakasih
HapusSaya ingin menambahkan sedikit dari pernyataan steven.Dalam hal perubahan nama latin pada perkembangan zaman,memang benar.tetapi bergantung pada penemuan,klasifikasi baru.
BalasHapusBerdasarkan kategori sel,pada tahun 1977 Carl Woese ,mengusulkan agar makluk hidup dibagi menjadi 3 kerajaan yaitu: Archaea,bacteria dan eukarya.
BalasHapusDari ketiga kerajaan makluk hidup tersebut..jelaskan secara terperinci apa maksud dan berikan contohnya masing-masing dari ketiga kerajaan tersebut.
Trimakasih
dari pertanya teman maria goreti hasman'jelaskan secara perinci apa maksudnya?' dari pertanyaan ini kurang jelas pertanyannya.
Hapus1. kingdom Arhaea. contoh :genus Halobacterium, Halorubrum, Halococcus, dan Haloarcul.
2. kingdom Bakteria. contoh:E.coli
3. kingdom eukarya. contah :Alga
defenisi organisme terdiri atas virus, bakteri, protista, jamur, tumbuhan dan binatang sebenarnya berarti sekaligus mengklasifikasikan.dari pernyataan tersebut, apakah virus termasuk dalam defenisi organisme? sedangkan saya ketahui bahwa, hanya terdapat 5 kingdom. tolong jelaskan mengapa termaksud dalam organisme?
BalasHapusdari materi yang telah dipaparkan, apa saja upaya-upaya untuk memadukan sistem taksonomi dan klasifikasi?
BalasHapusTerimah Kasih
dari materi yang telah dipaparkan, mengapa sistem filogenetik bisa di sebut juga sistem kladistik sedangkan dari kedua sistem tersebut terdapat berbagai perbedaan?
BalasHapusOrganisme pengganggu tanaman didefenisikan sebagai semua organisme yang dapat merusak,mengganggu kehidupan ataupun menyebabkan kematian pada tanaman.yang ingin saya tanyakan adalah selain sebagai perusak tanaman,apakah ada organisme yang justru bermanfaat bagi tanaman??trima kasih
BalasHapusterimakasih pak atas artikelnya, saya mau bertanya apa penyebabnya sehingga sistem klasifikasi makhluk hidup terus berubah- ubah dari waktu ke waktu.
BalasHapusorganisme sebenarnya dapat lebih di indonesiakan menjadi mahluk hidup.Organisme begitu beranekaragam karena makluk hidup selalu berkembangbiak,tumbuh dan menjaga keseimbangan tubuh tumbuhan terhadap perubahan lingkungan.Bagaimana cara untuk mengatasi organisme yang selalu berkembang yang akan menjadi organisme pengganggu tanaman ?.Terima kasih
BalasHapusberawal dari pemilihan organisme menjadi ketiga domain maka berkembang klasifikasi mahluk hidup berdasarkan asal-usul genetik yang kini di kenal sebagai klasifikasi filogenetik.Mengapa klasifikasi filogenetik berkembang pesat dalam mahluk hidup?.Terima kasih
BalasHapusUU NO.12 Tahun 1992 dan PP NO.6 tahun 1995 mendefinisikan perlintan sebagai segala upaya untuk memecah kerugian yang di akibatkan oleh opt.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan semua mikroorganisme yang dapat merusak tanaman dan kerugian.Organisme yang yang merusak tanaman antara lain virus,bakteri,protista,jamur,tumbuhan dan binatang.Apakah opt yang ada dapat berpengaruh dengan proses pertumbuhan tanaman yang di kategorikan dalam gulma atau tanaman ?Terima kasih
BalasHapusorganisme adalah sesuatu yang dapat bereaksi terhadap rangsangan,berkembangbiak,tumbuh,dan menjaga keseimbangan tubuh terhadap perubahan lingkungan.Cara yang tepat untuk mengatasi virus dan bakteri yang menyerang tubuh tanaman?terima kasih
BalasHapusdengan kesulitan opt seperti ini,tentu saja masih ada kesulitan lainnya seperti klasifikasi filogenetik.apakah semua orang bisa menerima sistem klasifikasi tersebut?.terima kasih
BalasHapusSetelah taksonomi dan klasifikasi filogenetik (sistematika) diterima semakin luas, lalu apa yang terjadi dengan taksonomi dan klasifikasi fenetik Linaeus? Apakah taksonomi dan klasifikasi fenetik akan ditinggalkan? Tidak juga. Taksonomik dan klasifikasi filogenetik memang telah menimbulkan perubahan mendasar terhadap taksnomi dan klasifikasi organisme, tetapi tidak berkaitan langsung dengan takson dalam klasifikasi fenetik.apa yang di maksud dengan taksonomi dan sebutkan jenis jenis klasifikasi filogenetik?
BalasHapusSetelah taksonomi dan klasifikasi filogenetik (sistematika) diterima semakin luas, lalu apa yang terjadi dengan taksonomi dan klasifikasi fenetik Linaeus? Apakah taksonomi dan klasifikasi fenetik akan ditinggalkan? Tidak juga. Taksonomik dan klasifikasi filogenetik memang telah menimbulkan perubahan mendasar terhadap taksnomi dan klasifikasi organisme, tetapi tidak berkaitan langsung dengan takson dalam klasifikasi fenetik.apa yang di maksud dengan taksonomi dan sebutkan jenis jenis klasifikasi filogenetik?
BalasHapusTrimakasih untuk materi yang sudah bapak berikan. Seperti yang sudah dijelaskan pada materi di atasa bahwa Organisme pengganggu Tumbuhan terdapat beragam jenisnya. Untuk itu dengan mempelajari tentang sistem klasifikasi inilah kita dapat membedakan OPT dengan baik. Selanjutnya, pada sistem klasifikasi filogenetik dan klasifikasi fenetik, menurut saya klasifikasi fenetik lebih mudah dimengerti. Apakah ada cara tertentu agar kami lebih mudah memahami tentang klasifikasi filogenetik ? Karena seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa klasifikasi filogenetik berkaitan erat dengan hubungan evolusi yang artinya perubahan. Kedepan dengan teknologi yang semakin berubah pastinya akan ada perubahan pada klasifikasi organisme tersebut. Untuk itu kami harus bisa memahami tentang sistema klasifikasi filogenetik. Moho bantuannya pak, terimakasih.
BalasHapusOeganisme di dunia terlalu banyak
BalasHapusJadi untuk memudahkan kita membedakan mana organisme pengganggu dan organisme yang menguntungkan maka para ahli mengklafikasikannya.
Klasifikasi organisme akan lebih mudah dilakukan bila organisme terlebih dahulu diberi nama. Dari pernyataan di atas yang ingin saya tanyakan mengapa harus di berikan namanya dahulu?
BalasHapusorganisme diindonesiakan sebagai mahluk hidup.orgenisme terdiri dari virus, bakteri, protista, jamur, tumbuhan, dan binatang.Apakah semua jenis organisme ini termaksud organisme pengganggu tumbuhan?
BalasHapusTerima kasih
berbagai macam organisme di indonesia dapat menghancurkan tanaman, yang ingin saya tanyakan . bagaimana cara yg tepat untuk memberantas organisme pengganggu tanaman tersebut ?
BalasHapusDari materi yang disajikan saya dapat mengetahui apa itu organismr serta penggolongannya. apakah dalam pemberian nama pada sebuah organisme perlu digolongkan kegalam kerajaan mahluk hidup?
BalasHapusDari semua organisme penggangu tanaman ini bisa di musnakan atau tdk?
BalasHapusdari mareri yang telah di jelaskan di atas saya dpat mengetahui apa itu Organisme pengganggu Tumbuhan terdapat beragam jenisnya. Untuk itu dengan mempelajari tentang sistem klasifikasi inilah kita dapat membedakan OPT dengan baik. Selanjutnya, pada sistem klasifikasi filogenetik dan klasifikasi fenetik, menurut saya klasifikasi fenetik lebih mudah dimengerti.
BalasHapusMempelajari setiap bagian dari materi ini memberi pengalaman dan kesan bahwa belajar memang butuh kesabaran, sabar mempelajari bagian-demi bagian yang kemudian memberikan jawaban atas pertanyaan yang terbersit di benak
BalasHapusTerima kasih pak untuk materinya sangat lengkap dengan sajian yang luar biasa namun saya masih mengakui bahwa saya belum bisa dengan sempurna memahami materi ini. Manfaat yang saya dapat setelah membaca materi diatas salah satunya adalah agar saya tidak boleh mengabaikan satu hal kecil apapun terutama mengenai penamaan taksonomi.
Terima kasih pak tulisan ini sebagai referensi yang sangat membantu saya tersadar dan ingin lebih melek media.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusDari materi yang Bapa paparkan di blog, saya mengetahui dan pahamimengenai apa itu organisme pengganggu tumbuhan(OPT) dan bagimana upaya atau cara utuk mencegah kerugian yang diakibatkan oleh organisme pengganggu tumbuhan(OPT).
BalasHapusDari materi yang sudah saya baca dalam blog ini khususnya taksonomi saya dapat mengetahui bahwa taksonomi adalah pengelompokan aneka jenis hewan atau tumbuhan kedalam kelompok tertentu.
BalasHapusPengelompokan ini disusun secara runtut sesuai dengan tingkatnya.
Yang saya ingin tanyakan adalah apabila kita menemukan suatu jenis tumbuhan yang baru yang belum kita ketahui namanya,bagaimana cara kita mengidentifikasi tumbuhan tersebut.
Dari materi yang dipaparkan menjelaskan istilah kerjaan(kingdom) telah terlebih dahulu digunakan sebagai peringkat teksonomik maka pada 1990 istilah kerajaan yang diusulkan oleh woese diganti menjadi "domain"
BalasHapusYang saya ingin tanyakan atas dasar apa samapi kata kerajaan diganti dengan kata domain??
Terima kasih
Menurut saya artikel ini sangat membantu, karena dari materi yang telah dipaparkan diatas saya menjadi tahu bahwa klasifikasi organisme itu mengelompokkan suatu organisme melalui ciri-ciri dari organisme tersebut dan juga pengklasifikasian ini sangat membantu karena begitu banyaknya organisme yang ada sehingga sulit untuk membedakannya. Maka dengan adanya klasifikasi ini dapat lebih membantu untuk membedakan Organisme
BalasHapusLewat tulisan ini saya dapat mengetahui tentang apa itu oranisme pengganggu tumbuhan dimana didefinisikan sebagai semua organisme yang dapat merusak,mengganggu kehidupan atau menyebabkan kematian.Saya juga dapat mengetahui tentang bagaimana pemberian nama (takson) dan pengklasifikasian pada organisme pengganggu tumbuhan
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSelamat Pagi Pak
BalasHapusDengan membaca blog ini saya bisa mengetahui Organisme adalah makluk hidup yang dapat tumbuh dan berkembangbiak dan beradaptasi dengan lingkungannya. Organisme itu bisa beraneka ragam karena diklasifikasikan berdasarkan ciri atau sifat tertentu, misalnya: berdasarkan tempat tinggalnya, cara berkembangbiak, jumlah sel dan cara mempertahankan hidupnya.
dengan materi ini saya juga bisa mengetahui tata nama organisme,tetapi saya masih bingung Pak "Mengapa nama Organisme itu harus memakai nama latin?
Melalui tulisan ini saya dapat memahami bahwa organisme merupakan mahkluk hidup yang terdiri atas sel sel yang kemudiam membentuk jaringan dan organ. Sel sendiri1 dibedakan menjadi sel eukaryotik dan prokatyotik. Pendefenisisan organisme itu sendiri terdiri atas virus, bakteri, protista, jamur, tumbuhan dan binatang. Masing masing organisme tersebut memiliki banyak keragaman. Oleh karena itu, perlu dilakukan klasifikasi untuk mengetahui tingkat kekerabatannya dan asal usulnya.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTrimakasi pak atas materinya. Dari materi ini saya dapat mengerti akan pentingnya mempelajari tentang sistem klasifikasi, taksonomi, dan sistematika, dari materi ini juga saya dapat memahami bahwa nama ilimiah ternyata tidak tetap melainkan dapat berubah.
BalasHapusDengan adanya materi ini kami sangat terbantu untuk memepelajari materi perkuliahan dan sebagai bahan referensi. Dari materi yang telah dipaparkan ini saya dapat mengetahui tentang pentingnya pengklasifikasian karena begitu banyak organisme yang ada, baik pengganggu maupun tidak sehingga, perlu di kelompokan agar dapat mempermudah berbagai kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan pengelompokan organisme.
BalasHapusTerima kasih atas materi yang telah d berikan.
BalasHapusLewat materi ini kami sebagai mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimalsud dengan organisme pengganggu tumbuhan, Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah yang mendefinisikan organisme pengganggu tanaman.
Dengan ini juga kami dapat lebih mudah melakukan klasifikasi organisme dengan memberi nama terlebih dahulu
Tanaman tidak dapat hidup selamanya tanpa gangguan.
BalasHapusDari Materi yang telah saya baca maka OPT adalah "semua organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian tumbuhan".
Serta saya juga dapat mengetahui pengklasifikasinya,pemberian nama yg baik benar berdasarkan aturan taksonomi.Thank you sir,very helpful.
Berkaitan dengan taksonomi, taksonomi bukan hanya berarti identifikasi, deskripsi, dan pemberian nama organisme tetapi juga berarti ilmu yang berkaitan dengan hal tersebut. Ilmu selalu berkembang sehingga nama yang sudah diberikan pada suatu waktu tidak lagi sesuai dengan perkembangan sehingga harus dirubah oleh karena itu dari ulasan singkat tersebut saya pribadi tidak terus terpaku pada pemberian nama ilmiah yang sudah ada melainkan lebih mencari tahu perkembangan dalam pemberian nama ilmiah.
BalasHapusDari materi ini, saya mengetahui pendeskripsian dan pemberian nama makhluk hidup dengan menggunakan aturan tertentu ( taksonomi ) dan aturan yang digunakan untuk memberi nama / tata nama ( nomenclature ) pada kerajaan makhluk hidup seperti Virus,Bakteri,(Alga,Jamur dan Tumbuhan), Binatang dan Tanaman.
BalasHapusApa yang membedakan antar tata nama dari setiap kategori organisme ini??
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerimakasih pak atas materinya. Dalam materi ini saya dapat memahami tentang apa itu organisme dan perannya pada tumbuhan, baik yang menguntunkan dan merugikan.
BalasHapusdari materi di atas saya dapat mengetahui apa itu Organisme pengganggu Tumbuhan terdapat beragam jenisnya.
BalasHapusOrganisme tersebut sangat beraneka ragam dan di golongan atas Binatang, Patogen dan Gulma.
Organisme adalah suatu yang dapat bereaksi terhadap rangsangan,berkembang biak,tumbuh,dan menjaga keseimbangan tubuh terhadap perubahan lingkungan:terdiri atas virus,bakteri,protista,jamur,tumbuhan,dan binatang.
BalasHapussaya ingin bertanya apa yang membedakan antara virus,bakteri,protista,jamur dengan organisme lainnya seperti binatang?
denan materi imi saya dapat mengetahiu virus-virus yang ada pada tumbuhan-tumbuhan di sekitar kami
BalasHapus