Halaman Aktif

Selamat Datang

Belajar Perlindungan Tanaman adalah blog baru yang sedang dibuat untuk mendukung mahasiswa Faperta Undana mempelajari mata kuliah Dasar-dasar Perlindungan Tanaman. Pada saat ini blog belum selesai dikerjakan sehingga hanya menyedaiakan fitur layanan secara terbatas. Silahkan kunjungi blog lama untuk memperoleh informasi mengenai fitur layanan yang akan diberikan melalui blog baru ini. Bila Anda adalah mahasiswa peserta mata kuliah Dasar-dasar Perlindungan Tanaman semester genap Tahun Ajaran 2018/2019, Anda wajib membaca materi sebelum mengikuti kuliah dan menyampaikan komentar dan/atau pertanyaan singkat di dalam kotak komentar di bawah setiap tulisan. Baca tanggal tenggat penyampaian komentar di bagian bawah setiap materi kuliah.

Pemberitahuan

Diberitahukan bahwa pada Jumat, 8 Maret 2019, dosen Ir. I Wayan Mudita, M.Sc., Ph.D. tidak dapat hadir memberikan kuliah tatap muka karena bertugas ke luar kota. Kuliah dengan materi 2.3. Berbagai Jenis OPT Golongan Gulma, Tumbuhan Parasitik, dan Tumbuhan Invasif akan diberikan oleh dosen Ibu Ethin Namas, SP, MSi. Mahasiswa diminta mengikuti perkuliahan dan menyampaikan komentar dan/atau pertanyaan mengenai materi kuliah selambat-lambatnya pada Jumat, 15 Maret 2019. Mahasiswa yang tidak menyampaikan komentar dan/atau pertanyaan melewakti batas waktu tersebut tidak akan memperoleh nilai softskill.

Sabtu, 15 September 2012

Terima kasih kepada mahasiswa yang telah mengajukan keberatan terhadap Nilai Akhir Semester

Print Friendly and PDF
Sumber: The Guardian
Hari ini saya menghadapi sekian banyak mahasiswa yang mengajukan keberatan terhadap Nilai Akhir Semester mereka. Mereka mengajukan keberatan dengan berbagai alasan. Terima kasih atas keberatan yang telah Anda sampaikan. Tetapi, Nilai Akhir Semester matakuliah Dasar-dasar Perlindungan Tanaman telah saya unggah di blog ini sejak Juli 2012. Saya telah memberikan tenggang waktu selama dua minggu bagi mahasiswa untuk mengajukan keberatan terhadap NAS matakuliah ini. Sebelumnya, saya juga sudah mengumumkan untuk meminta mahasiswa yang nilainya masih belum bisa saya isi karena saya belum menemukan jawaban ujian mahasiswa yang bersangkutan. Selama periode yang saya berikan tersebut, tidak ada satu pun mahasiswa yang mengajukan keberatan. Tidak ada satu pun mahasiswa yang memasukkan jawaban kembali. Dan tiba-tiba, pada hari ini, pada hari terakhir konsultasi, sekian banyak mahasiswa beramai-ramai mendatangi saya untuk mengajukan keberatan.

Sabtu, 08 September 2012

What's in a name? Tapi Anda mempunyai nama, kita pun meberikan nama kepada organisme pengganggu tumbuhan

Print Friendly and PDF
Sumber: Mama Kautz
Suatu kali, sahabat saya yang sedang melakukan penelitian S3 dalam bidang ilmu gulma, bertanya kepada saya, gulma babi itu rupanya seperti apa? Dia bercerita, bahwa dia membaca referensi terjemahan yang menyebut nama gulma babi. Saya pun kemudian menjadi maklum, sama maklumnya ketika mendengar penerjemah pidato sambutan Wakil Gubernur NTT pada suatu lokakarya mengenai pengelolaan dampak penambangan mangan, menerjemahkan 'batu mangan' menjadi 'mangan stone'. Setelah saya sampaikan bahwa mungkin yang dimaksud dengan gulma babi adalah 'pig weed' yang nama dalam bahasa Indonesianya sebenarnya adalah bayam liar, dia pun menyumpah-nyumpah. Apa mau dikata, tapi saya kira dia bukan sendirian. Berapa banyak doktor dan profesor di negeri ini yang benar-benar fasih bahasa Inggris, termasuk fasih dalam persoalan nama? Yang lainnya mungkin mencoba mengikuti apa yang diucapkan Juliet Capulet, "What's in a name? That which we call a rose by any other name would smell as sweet", kepada kekasihnya, Romeo Montague, dalam drama "Romeo and Juliet" karya Shakespeare, sastrawan Inggris yang tersohor itu.

Jumat, 07 September 2012

Mengapa istilah 'menyerang' begitu disukai, bahkan penyakit pun dikatakan menyerang, padahal bukan mahluk hidup?

Print Friendly and PDF
Sumber: USA Today
Setiap kali memberikan kuliah Dasar-dasar Perlindungan Tanaman, saya selalu menggarisbawahi agar mahasiswa hati-hati menggunakan kata 'menyerang' dalam konteks organsime pengganggu tumbuhan. Bukan hanya melalui kuliah Dasar-dasar Perlindungan Tanaman saya menyampaikan hal ini, tetapi juga melalui kuliah Ilmu Gulma, Kebijakan Perlindungan Tanaman, Epidemiologi Penyakit Tumbuhan, dan Pengendalian Hayati. Namun hasilnya, kata 'menyerang' tetap saja digunakan secara sembarangan. Bahkan penyakit, yang notabene bukan organisme, juga dikatakan menyerang, persis sebagaimana masyarakat awam menggunakan istilah 'diserang penyakit' manakala dirinya atau keluarganya menderita suatu penyakit. Saya kurang tahu apakah di bidang kedokteran memang digunakan istilah 'penyakit menyerang', 'diserang penyakit', atau 'serangan' sehingga penggunaan istilah ini menjadi sedemikian populer, sepopuler cita-cita menjadi dokter di kalangan anak-anak karena dokter dipandang sebagai pekerjaan paling mulia (meskipun orang sakit harus membayar mahal, tidak pandang bulu miskin atau kaya).

Selasa, 04 September 2012

Kapan suatu organisme dapat dikatakan sebagai merusak, mengganggu kehidupan, atau menimbulkan kematian tumbuhan?

Print Friendly and PDF
Pertanyaan yang masih berkaitan dengan pertanyaan apa itu sebenarnya organisme pengganggu tumbuhan adalah pertanyaan kapan suatu organisme dapat dikatakan sebagai dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau dapat menyebabkan kematian tumbuhan? Apakah seekor kutu loncat yang menghisap pucuk tanaman dapat disamakan dengan seekor sapi yang memakan tumbuhan dalam jumlah banyak? Lalu bagaimana dengan tumbuhan yang dirusak, diganggu kehidupannya, atau dimatikan, apakah misalnya sebatang kangkung dapat disamakan dengan sebatang pohon kakao? Atau, apakah satu hektar jagung dalam perladangan tebas bakar dapat disamakan dengan satu hektar jagung yang dibudidayakan secara komersial?

Senin, 03 September 2012

Apakah mempelajari Perlindungan Tanaman cukup hanya dengan mempelajari Organisme Pengganggu Tumbuhan?

Print Friendly and PDF Bahan ajar dan buku teks mengenai dasar-dasar perlindungan tanaman biasanya hanya membahas mengenai biologi berbagai jenis organisme pengganggu tumbuhan dan tindakan perlindungan tanaman yang diperlukan. Dengan demikian, perlindungan tanaman diperlakukan seakan-akan sekedar sebagai pengantar untuk mempelajari ilmu hama, ilmu penyakit tumbuhan, dan ilmu gulma. Dalam konteks sebagai pengantar, mempelajari dasar-dasar perlindungan tanaman sekedar sebagai persiapan untuk mempelajari ilmu hama, ilmu penyakit tumbuhan, dan ilmu gulma memang tidak salah. Namun sebagai matakuliah, mahasiswa yang mengambil matakuliah dasar-dasar perlindungan tanaman tidak selalu melanjutkan dengan mengambil matakuliah lanjutan tersebut di atas. Karena itu, matakuliah dasar-dasar perlindungan tanaman tidak dapat dipandang sebagai sekedar matakuliah pengantar. Dan karena itu pula, tidak cukup hanya dengan mempelajari biologi organisme pengganggu tumbuhan dan tindakan yang diperlukan untuk melindungi tanaman.

Apa yang sebenarnya dimaksud dengan Perlindungan Tanaman?

Print Friendly and PDF Untuk menjawab pertanyaan apa sebenarnya yang dimaksud dengan perlindungan tanaman, kita dapat menyimak  definisi yang diberikan dalam Undang-undang (UU) No. 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman dan dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan Tanaman. Di dalam Pasal 1 kedua peraturan perundang-undangan tersebut dimuat definisi perlindungan tanaman dan organisme pengganggu tumbuhan sebagai berikut:
Perlindungan tanaman adalah segala upaya untuk mencegah kerugian pada budidaya tanaman yang diakibatkan oleh organisme pengganggu tumbuhan;
Organisme pengganggu tumbuhan adalah semua organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian tumbuhan.

Mengapa perlu mempelajari Perlindungan Tanaman?

Print Friendly and PDF Buku teks dan bahan ajar  mengenai perlindungan tanaman pada umumnya akan dimulai dengan uraian mengenai kerusakan tanaman dan kehilangan hasil yang disebabkan oleh berbagai jenis organisme yang menggunakan tanaman sebagai sumber makanannya. Berbagai jenis organisme perusak ini tidak perlu bersusah payah menanam tanaman sumber makanannya, cukup dengan mencari di mana kita membudidayakan tanaman untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Karena mereka memakan tanaman pada berbagai fase pertumbuhan, seringkali tanaman mengalami kerusakan sebelum sempat berproduksi sehingga panen kita menjadi berkurang daripada seharusnya. Bila tanpa ada kerusakan oleh organisme kita mampu memperoleh panen padi 6 ton/ha, dengan adanya kerusakan panen menjadi menurun menjadi, misalkan saja, 5 ton/ha. Perbedaan hasil panen antara tanpa dan dengan kerusakan oleh organisme penyebabkerusakan tanaman ini disebut kehilangan hasil dan berbagai organisme perusak tanaman yang menyebabkan terjadinya kehilangan hasil ini disebut organisme pengganggu tumbuhan.

Daftar Istilah

A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Y,
Z, daftar istilah entomologi dari EartLife