Halaman Aktif

Selamat Datang

Belajar Perlindungan Tanaman adalah blog baru yang sedang dibuat untuk mendukung mahasiswa Faperta Undana mempelajari mata kuliah Dasar-dasar Perlindungan Tanaman. Pada saat ini blog belum selesai dikerjakan sehingga hanya menyedaiakan fitur layanan secara terbatas. Silahkan kunjungi blog lama untuk memperoleh informasi mengenai fitur layanan yang akan diberikan melalui blog baru ini. Bila Anda adalah mahasiswa peserta mata kuliah Dasar-dasar Perlindungan Tanaman semester genap Tahun Ajaran 2018/2019, Anda wajib membaca materi sebelum mengikuti kuliah dan menyampaikan komentar dan/atau pertanyaan singkat di dalam kotak komentar di bawah setiap tulisan. Baca tanggal tenggat penyampaian komentar di bagian bawah setiap materi kuliah.

Pemberitahuan

Diberitahukan bahwa pada Jumat, 8 Maret 2019, dosen Ir. I Wayan Mudita, M.Sc., Ph.D. tidak dapat hadir memberikan kuliah tatap muka karena bertugas ke luar kota. Kuliah dengan materi 2.3. Berbagai Jenis OPT Golongan Gulma, Tumbuhan Parasitik, dan Tumbuhan Invasif akan diberikan oleh dosen Ibu Ethin Namas, SP, MSi. Mahasiswa diminta mengikuti perkuliahan dan menyampaikan komentar dan/atau pertanyaan mengenai materi kuliah selambat-lambatnya pada Jumat, 15 Maret 2019. Mahasiswa yang tidak menyampaikan komentar dan/atau pertanyaan melewakti batas waktu tersebut tidak akan memperoleh nilai softskill.

Rabu, 09 Desember 2015

Mari Belajar Menyusun Matriks Kerangka Kerja Logis Program Perlindungan Tanaman

Print Friendly and PDF
Setelah melakukan analisis masalah, analisis tujuan, dan analisis pemangku kepentingan sebagaimana yang telah Anda pelajari pada tulisan sebelumnya, sekarang Anda perlu menuangkan hasil analisis masalah, tujuan, dan pemangku kepentingan tersebut ke dalam rumusan program perlindungan tanaman. Penuangan hasil analisis masalah, tujuan, dan pemangku kepentingan ke dalam rumusan program perlindungan tanaman tersebut dapat Anda lakukan dengan menggunakan pendekatan kerangka kerja logis (logical framework approach). Anda perlu belajar agar dapat merumuskan program perlindungan tanaman dengan menggunakan kerangka kerja logis tersebut. Pemahaman cara merumuskan program ke dalam kerangka kerja logis tidak hanya bermanfaat untuk merumuskan program perlindungan tanaman, tetapi juga akan bermanfaat untuk merumuskan program pembangunan bidang lainnya.

Perumusan program dikatakan menggunakan pendekatan kerangka kerja logis bila rumusan program disusun dengan menggunakan logika sebagai berikut:
  • Logika horizontal, terdiri atas nomor digit hierarkhi tujuan, uraian tujuan, indikator capaian, cara verifikasi pencapaian indikator, dan asumsi pencapaian tujuan. Untuk mencapai setiap tujuan perlu ditentukan indikator capaian tujuan, cara verifikasi pencapaian tujuan, dan asumsi yang harus dipenuhi untuk tercapainya tujuan.
  • Logika vertikal, terdiri atas hierarki sasaran (tujuan utama), hasil (bagian tujuan tingkat 1), keluaran (bagian tujuan tingkat 2), dan kegiatan (hal yang harus dilakujkan untuk mencapai keluaran). Untuk mencapai suatu sasaran maka terlebih dahulu harus tercapai semua hasil di bawahnya dan semua keluaran yang berada di bawah setiap hasil dengan cara melaksanakan kegiatan untuk mencapai setiap keluaran.
Penyusunan rumusan program perlindungan tanaman dengan menggunakan pendekatan kerangka kerja logis dilakukan dengan menggunakan matriks kerangka kerja logis (logical framework matrix). Pada dasarnya matrik kerangka kerja logis merupakan tabel yang terdiri atas baris hierarki tujuan dari umum ke khusus yang mencakup:

  • Sasaran: tujuan yang paling umum, merupakan gabungan dari beberapa hasil
  • Hasil: tujuan yang lebih khusus, merupakan gabungan dari beberapa keluaran
  • Keluaran: tujuan yang paling khusus, yang langsung diperoleh dari pelaksanaan suatu kegiatan
  • Kegiatan: kegiatan perlindungan tanaman yang perlu dilaksanakan untuk memperoleh suatu keluaran. 

Kolom pada matriks kerangka kerja logis terdiri atas:

  • Nomor digit hierarki tujuan: nomor dalam digit yang disesuaikan dengan hierarki tujuan
  • Uraian tujuan: uraian tujuan yang diinginkan untuk dicapai
  • Indikator capaian: ukuran yang digunakan sebagai dasar untuk menentukan apakah tujuan sudah atau belum tercapai 
  • Cara verifikasi: uraian mengenai bagaimana cara menggunakan indikator untuk mengukur apakah tujuan sudah atau belum tercapai 
  • Asumsi: persyaratan yang harus terpenuhi untuk mencapai suatu tujuan 

Nomor digit hierarki tujuan sebaiknya diatur dengan menggunakan jumlah digit:
  • Sasaran: satu digit, misalnya 1, 2, 3, dst.
  • Hasil: dua digit, misalnya 2.1, 2.2, 2.3, dst.
  • Keluaran: tiga digit, misalnya 1.2.1, 1.2.2, 1.2.3, dst.
  • Kegiatan: empat digit. misalnya 3.2.1.1, 3.2.1.2, 3.2.1.3, dst.

Tabel dibuat dengan menggunakan program aplikasi tabel lajur Excel atau program aplikasi tabel lajur sejenis lainnya sebagaimana tampak pada contoh berikut:

Setiap hierarki tujuan harus dirumuskan dengan memperhatikan kriteria SMART (Specific, Measurable, Attainable, Relevant, Timely), yang artinya
  • Spesific, dirumuskan dengan menggunakan kalimat yang tidak mempunyai makna ganda
  • Measurable, dirumuskan dengan menggunakan indikator yang dapat diukur dengan menggunakan cara verifikasi tertentu,
  • Attainable, dapat dilaksanakan dengan mempertimbangkan tenaga, waktu, dan biaya yang tersedia,
  • Relevant, sesuai untuk mencapai hierarki tujuan di atasnya
  • Timely, dapat dicapai dalam rentang waktu yang tersedia.
Untuk menyusun matrik kerangka kerja logis, sebaiknya dilakukan dengan mengisi kolom uraian hierarki tujuan. Selanjutnya isi kegiatan yang diperlukan untuk mencapai setiap keluaran. Kemudian, isi kolom indikator capaian, cara verifikasi, dan asumsi dimulai dari hierarki tujuan yang terendah, yaitu keluaran. Lanjutkan dengan mengisi indikator capaian, cara verifikasi, dan asumsi untuk hierarki di atasnya, yaitu berturut-turut hasil dan keluaran. Pengisian  indikator capaian, cara verifikasi, dan asumsi hasil dilakukan dengan memperhatikan indikator capaian, cara verifikasi, dan asumsi keluaran. Demikian juga dengan indikator capaian, cara verifikasi, dan asumsi capaian, dilakukan dengan memperhatikan indikator capaian, cara verifikasi, dan asumsi hasil. Dengan demikian pengisian matriks kerangka kerja logis dilakukan dengan menggunakan logika JIKA-MAKA sedemikian sehingga JIKA indikator capaian, cara verifikasi, dan asumsi dipenuhi dalam pencapaian keluaran MAKA akan diperoleh hasil dan JIKA indikator capaian, cara verifikasi, dan asumsi dipenuhi dalam pencapaian hasil MAKA akan diperoleh sasaran.

Untuk berlatih merumuskan program perlindungan tanaman dengan menggunakan matriks kerangka kerja logis, abaikan hasil perumusan pohon masalah, pohon tujuan, dan pemangku keoentingan yang telah Anda kerjakan sebelumnya. Ini kita lakukan untuk mempermudah Anda mengerjakan latihan. Untuk mengerjakan latihan, misalkan akan dicapai hierarki tujuan sebagai berikut:
  • Sasaran: Kehilangan hasil tanaman pisang yang disebabkan oleh penyakit layu fusarium menurun
  • Hasil 1: Jumlah rumpun tanaman pisang yang bergejala penyakit layu fusarium menurun
  • Hasil 2: Jumlah petani membudidayakan pisang dengan menggunakan bibit yang sehat meningkat
Anda diminta untuk menentukan minimal masing-masing dua keluaran untuk mencapai setiap hasil tersebut di atas dan melaksanakan minimal tiga kegiatan untuk mencapai satu keluaran. Anda diminta mengerjakan tugas secara berkelompok terdiri atas dua orang, masing-masing mengerjakan satu hasil untuk mencapai satu sasaran yang sama sehingga harus mengerjakan dengan saling berdiskusi. Anda dapat mengunduh dan menggunakan file tabel lajur Excel yang sengaja dibuat untuk tujuan mengerjakan latihan ini. Setelah selesai mengerjakan impan file dengan nama tugas_kkllayufusariumpisang_namadepannamabelakang, ganti namadepannamabelakng dengan nama depan dan nama belakang anda dalam huruf kecil. Masukkan file selambat-lambatnya pada Senin, 28 Desember 2015 dengan cara geser dan lepas (drag and drop), sebagaimana telah dilakukan sebelumnya, ke dalam kotak di bawah ini:

Sebelum memulai mengerjakan tugas ini, sebaiknya Anda mengenal terlebih dahulu penyakit layu fusarium pada tanaman pisang itu seperti apa. Silahkan kunjungi penyakit layu fusarium pada situs PaDIL dan penyakit layu fusarium pada situs CABI Invasive Species Database. Pelajari terutama biologi patogen dan cara pengendalian penyakit. Atau silahkan saksikan video penyakit tersebut:



Mengalami kesulitan memahami Bahasa Inggris? Seharusnya tidak sebab mahasiswa pada era teknologi informasi dan komunikasi seharusnya menguasai bahasa internasional yang sekarang menjadi bahasa ilmiah. Kalau tidak mau belajar dari sekarang, Anda bisa menjadi profesor dalam negeri yang tidak berani tampil di forum internasional karena gagap Bahasa Inggris.

Versi awal tulisan ini ditayangkan pada 9 Desember 2015 pukul 15.10 WITA. Silahkan terus ikuti tayangan tulisan ini dan sampaikan komentar mengenai apa yang Anda pelajari dari tulisan ini, kesulitan apa yang Anda hadapi,dan sampaikan pertanyaan bila ada hal-hal yang belum dimengerti. Tidak perlu memperkenalkan diri dan jangan berbasa-basi secara berlebihan.

2 komentar:

  1. Selamat siang Pak, saya ingin memverifikasi tentang tugas yang Bapak berikan. Apakah dalam pembuatan KKL ini kita hanya perlu membuatnya sesuai dengan masalah yang bapak pilih yaitu penyakit layu fusarium pada pisang?
    Dan dalam pengiriman tugas nanti, seperti yang Bapak sampaikan bahwa tugas ini dikerjakan per dua orang, apa tugasnya kita kirim masing-masing individu kah atau mengirim 1 file saja yang sudah mewakili 2 orang?
    Terima kasih sebelumnya.

    BalasHapus
  2. Selamat pagi pak,untuk tugas kedua ini saya berdiskusi dengan teman saya Raysky Neloe,demikian untuk diketahui pak.Terimakasih

    BalasHapus

Untuk mengomentari tayangan ini, silahkan tulis dan poskan di bawah ini ...

Daftar Istilah

A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Y,
Z, daftar istilah entomologi dari EartLife