Halaman Aktif

Selamat Datang

Belajar Perlindungan Tanaman adalah blog baru yang sedang dibuat untuk mendukung mahasiswa Faperta Undana mempelajari mata kuliah Dasar-dasar Perlindungan Tanaman. Pada saat ini blog belum selesai dikerjakan sehingga hanya menyedaiakan fitur layanan secara terbatas. Silahkan kunjungi blog lama untuk memperoleh informasi mengenai fitur layanan yang akan diberikan melalui blog baru ini. Bila Anda adalah mahasiswa peserta mata kuliah Dasar-dasar Perlindungan Tanaman semester genap Tahun Ajaran 2018/2019, Anda wajib membaca materi sebelum mengikuti kuliah dan menyampaikan komentar dan/atau pertanyaan singkat di dalam kotak komentar di bawah setiap tulisan. Baca tanggal tenggat penyampaian komentar di bagian bawah setiap materi kuliah.

Pemberitahuan

Diberitahukan bahwa pada Jumat, 8 Maret 2019, dosen Ir. I Wayan Mudita, M.Sc., Ph.D. tidak dapat hadir memberikan kuliah tatap muka karena bertugas ke luar kota. Kuliah dengan materi 2.3. Berbagai Jenis OPT Golongan Gulma, Tumbuhan Parasitik, dan Tumbuhan Invasif akan diberikan oleh dosen Ibu Ethin Namas, SP, MSi. Mahasiswa diminta mengikuti perkuliahan dan menyampaikan komentar dan/atau pertanyaan mengenai materi kuliah selambat-lambatnya pada Jumat, 15 Maret 2019. Mahasiswa yang tidak menyampaikan komentar dan/atau pertanyaan melewakti batas waktu tersebut tidak akan memperoleh nilai softskill.

Kamis, 13 Maret 2014

Organisme Pengganggu Tumbuhan Bagian 1: Golongan Binatang

Print Friendly and PDF
Simple, Free Image and File Hosting at MediaFire Dahulu kita menyebut organisme pengganggu tumbuhan golongan binatang sebagai hama. Kemudian seiring dengan penerapan pengendalian hama terpadu (PHT), pengertian istilah hama diperluas mencakup organisme pengganggu golongan binatang, golongan patogen, dan golongan gulma. Tapi UU No. 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman dan PP No. 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan Tanaman membuat istilah baru untuk menggantikan istilah hama yang diperluas sebagaimana yang dimaksudkan dalam PHT membuat, yaitu organisme pengganggu tumbuhan (PHT). Seiring dengan UU dan PP tersebut, istilah hama dalam arti sempit, yaitu binatang hama, menjadi OPT golongan binatang. Tulisan ini merupakan pengantar untuk memahami apa sebenarnya yang dimaksud dengan OPT golongan binatang tersebut. Karena hanya merupakan tulisan pengantar, silahkan klik tautan (link) yang disediakan untuk memperoleh pemahaman yang lebih rinci.

Sebelum melanjutkan, silahkan terlebih dahulu uaraian mengenai apa itu organisme. Di antara berbagai jenis organisme, terdapat organisme yang dikelompokkan sebagai binatang. Dalam pengertian modern, binatang mencakup mahluk hidup bersel banyak (multiselular) yang terorganisasi dalam fungsi-fungsi yang berbeda (jaringan), sehingga disebut juga histozoa. Semua binatang bersifat heterotrof, artinya tidak membuat energi sendiri, tetapi harus mengambil dari lingkungan sekitarnya. Hal ini membedakan binatang dari tumbuhan, yang dapat membuat makanan sendiri langsung dari lingkungannya. Dengan kata lain, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, binatang harus mengkonsumsi mahluk hidup lain, termasuk mengkonsumsi tanaman. Karena mengkonsumsi makanan itulah maka berbagai jenis organisme golongan binatang diberikan status sebagai organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Istilah 'diberikan status' berarti kita yang mengkategorikan organisme seperti itu sebagai OPT karena alasan tertentu, bukan organisme itu yang dengan sendirinya selalu merusak. Bahkan satu spesies OPT golongan binatang tertentu, hanya fase tertentu dalam daur hidup spesies binatang yang bersangkutan yang berstatus sebagai OPT.

Pada tulisan mengenai permasalahan perlindungan tanaman telah disebutkan bagaimana organisme secara bisa berstatus sebagai OPT. Khusus untuk OPT golongan binatang, status sebagai OPT diperoleh melalui:
  • Merusakkan tanaman, bagian-bagian tanaman atau hasil tanaman pada saa pra-panen, panen, maupun pasca-panen sehingga hasil tanaman yang dapat dimanfaatkan oleh manusia menjadi berkurang. Hasil yang berkurang tersebut karena kerusakan yang ditimbulkan oleh organisme golongan binatang menyebabkan terjadinya kehilangan hasil. 
  • Menjadi perantara penularan organisme lain yang lebih merusak. Organisme tertentu merusak atau mengganggu kehidupan tanaman dengan menjadi perantara penularan (vektor) bagi organisme lain yang lebih merusak. Misalnya, wereng cokelat, menyebabkan kerusakan langsung yang kurang berarti dibandingkan dengan kerusakan yang disebabkan oleh virus penyebab penyakit tungro yang ditularkannya. 
  • Mengkontaminasi dengan keberadaan organisme golongan binatang yang bersangkutan atau kotoran yang dihasilkan. Organisme pengganggu tumbuhan yang memakan bagian tanaman yang berupa hasil akan menjadi kontaminan pada hasil pada saat dikonsumsi atau dijual. Keberaadaan organisme pengganggu sebagai kontaminan pada hasil menyebabkan hasil menjadi kurang layak dikonsumsi atau harganya rendah pada saat dijual. Misalnya, kumbang bubuk merupakan kontaminan terhadap hasil jagung.
OPT golongan binatang merusak tanaman dengan cara yang berbeda-beda, bergantung pada tipe alat mulut masing-masing.
  • Menggigit-mengunyah (chewing), mempunyai bagian alat mulut untuk memotong dan menghancurkan sebelum menelan bagian tanaman, misalnya sebagaimana dimiliki oleh berbagai jenis belalang, fase larva berbagai jenis ngengat dan kupu-kupu, dan berbagai jenis binatang bertulang belakang
  • Mengunyah-menghisap (chewing-lapping), mempunyai bagian alat mulut untuk mengunyah dan untuk menyedot makanan yang telah dikunyah, misalnya sebagaimana yang dimiliki oleh berbagai jenis tawon dan lebah.
  • Mencucuk-menghisap (piercing-sucking), mempunyai bagian alat mulut seperti jarum untuk mencucuk dan sekaligus menghisap cairan tanaman, misalnya sebagaimana yang dimiliki oleh berbagai jenis kepik, werreng, dan kutu tanaman.
  • Menjilat-menghisap (sponging), mempunyai bagian alat mulut seperti bantalan untuk menggerus permukaan tanaman dang kemudian menggerus cairan dari bagian yang tergerus, misalnya sebagaimana yang dimiliki oleh lalat
  • Menghisap (siphoning), mempunyai alat mulut berupa belalai yang lentur yang ujungnya ditempelkan pada permukaan tanaman untuk menghisap cairan.
Organisme golongan binatang yang dapat berstatus sebagai OPT sangat banyak. Tetapi di antara banyak golongan organisme golongan binatang tersebut, yang paling diasosiakan sebagai OPT golongan binatang adalah bianatang golongan serangga. Serangga merupakan binatang dengan rangka luar beruas-ruas, mempunyai daur hidup yang mengalami metamorfosis, dan fase dewasanya mempunyai 6 kaki (3 pasang), terdiri atas lebih dari 800.000 spesies dan masih banyak lagi yang belum ditemukan dan diidentifikasi. Sebagian besar spesies serangga merupakan pemakan tumbuhan, baik fase larva maupun dewasanya. Karena ukurannya yang tidak begitu besar dibandingkan dengan ukuran tanaman, kemampuan merusak setiap individunya sebenarnya rendah. Tetapi karena daur daur hidupnya yang singkat dan keperidiannya (fecundity, kemampuan menghasilkan keturunan) yang tinggi, serangga mampu meningkatkan padat populasi (population density) menjadi sangat tinggi dalam waktu singkat sehingga dapat dengan mudah berstatus sebagai OPT golongan serangga. Meskipun serangga sering diasosiasikan dengan OPT golongan binatang, sebenarnya tidak semua serangga merugikan. Berbagai jenis serangga sebenarnya justrru menguntungkan dalam pertanian karena berperan sebagai polinator (pollinator) yang membantu penyerbukan tanaman atau menjadi musuh alami (natural enemy) terhadap serangga yang berstatus sebagai OPT, bahkan juga dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Serangga terdiri atas banyak ordo, yang berdasarkan atas asal-usul evolusinya (filogenetik) digambarkan sebagai pohon kehidupan (phillogenetic tree of life) sebagai berikut:

Silahkan pelajari morfologi serangga, anatomi serangga, dan taksonomi serangga lebih lanjut untuk dapat lebih memahami status serangga sebagai OPT. Silahkan pelajari berbagai jenis serangga yang dapat berstatus sebagai OPT dan jenis serangga yang berperan sebagai vektor patogen (penular penyakit tumbuhan).

Golongan binatang yang juga banyak berstatus sebagai OPT adalah tungau. Tungau merupakan binatang berukuran bervariasi dari sangat kecil (0,08-1,00 mm) sampai kecil (10-20 mm). Badan tungau berevoluasi dari badan beruas-ruas, tetapi bagian kepala dan dada (tagmataprosomal atau cephalothorax) dan bagian perut (opisthosoma) bergabung dan kemudian alur kutikula fleksibel yang mengelilingi bagian belakang kepala circumcapitular furrow), memisahkan bagian depan badan disebut gnathosoma, gnathos=rahang, soma=badan) dan bagian belakang badan  (disebut idiosoma, idio-=awalan yang menyatakan hal yang bersifat khusus atau pribadi). Tungau yang dapat berstatus sebagai OPT termasuk dalam ordo Trombidiformes, khususnya dalam subordo Prostigmata, dari dua subordo yang ada (ordo lainnya adalah Sphaerolichida). Untuk mempelajari tungau sebagai organisme yang banyak berstatus sebagai OPT, silahkan pelajari morfologi, anatomi, dan taksonomi tungau secara lebih mendalam. Banyak spesies tungai berstatus sebagai OPT golongan binatang, tetapi karena ukurannya yang kecil, kehadiran tungau sebagai OPT golongan binatang sering terabaikan, sampai kalau sudah tanaman benar-benar sudah mengalami kerusakan. Silahkan pelajari berbagai jenis tungau yang dapat berstatus sebagai OPT.

Nematoda adalah golongan biatang yang banyak jenisnya bersifat fitofagus sehingga dapat merusak tanaman dan karena itu juga dapat berstatus sebagai OPT. Kedudukan nematoda sebagai OPT masih diperdebatkan apakah termasuk OPT golongan binatang atau OPT golongan patogen karena menimbulkan gejala khas sebagaimana yang ditimbulkan oleh berbagai jenis OPT golongan patogen lainnya. Tetapi terlepas dari itu, berbagai jenis nematoda dapat menimbulkan kerusakan parah pada berbagai jenis tanaman, di antaranya nematoda genus Aphelenchoides (nematoda daun), DitylenchusGlobodera (nematoda kentang), Heterodera (nematode kedelai), LongidorusMeloidogyne (nematoda puru akar), Nacobbus,Pratylenchus (nematoda luka), Trichodorus dan Xiphinema (nematoda dagger). Nematoda juga dapat berperan sebagai vektor bagi patogen, misalnya Xiphinema index, vektor virus daun kipas pada tanaman anggur dan Xiphinema diversicaudatum, vektor penyakit virus mosaik arabisSilahkan pelajari berbagai jenis nematoda yang dapat berstatus sebagai OPT.

Mungkin Anda sudah mengenal bekicot dan keong emas? Bekicot dan keong emas merupakan organisme golongan Mollusca. Bekicot dan keong emas hanyalah dua dari banyak ginatang golongan siput darat yang dapat berstatus sebagai OPT yang merusak tanaman dengan cara menggigit dan mengunyah. Siput darat biasanya hidup di dalam atau permukaan tanah, bersembunyi pada siang hari dan baru keluar pada malam hari untuk merusak tanaman. Selain siput darat, juga terdapat golongan Mollusca yang juga dapat berstatus sebagai OPT, yaitu keong tanpa cangkang yang dalam bahasa Inggris disebut slug. Keong tanpa cangkang ini mirip dengan keong, kecuali cangkang digantikan oleh bantalan mengeras sebagai pelindung badan yang lunak. Untuk memperoleh informasi lebih mendalam, silahgkan baca artikel Wikipedia mengenai Mollusca.

Organisme golongan binatang yang setiap individunya mempunyai kemampuan merusak yang tinggi sebenarnya adalah binatang sub-filum Vertebrata dari filum Chordata. Dari 7 kelas vertebrata, 2 di antaranya mempunyai spesies yang dapat berstatus sebagai OPT, yaitu burung (kelas Aves) dan binatang menyusui (kelas Mammalia). Bayangkan kalau belasan ekor sapi bali (Bos javanicus d'Alton, 1823), kerbau (Bubalus bubalis Kerr, 1792), kuda (Equus caballus Linnaeus, 1758), atau kambing (Capra haegagrus hircus Linnaeus, 1758) sampai masuk ke ladang, tanaman jagung akan hancur luluh lantak dalam waktu singkat. Begitu pula satwa liar seperti kera ekor panjang (Macaca fascicularis Rafles, 1821) dan gajah (Elephas maximus Linnaeus, 1758), dapat meluluhlantakkan pertanaman dalam sekejap. Burung pun demikian, terutama burung pemakan biji-bijian seperti pipit (famili Estrildidae) serta burung paruh bengkok bayan (famili Pasittacidae) dan kakatua (famili Cacatuidae). Individu-individu binatang vertebrata ini mempunyai kemampuan merusak yang besar, sehingga dapat menimbulkan kerusakan yang parah, lebih-lebih bila mereka menyerang dalam kelompok.

OPT golongan binatang terdiri atas banyak organisme. Mereka memperoleh status sebagai OPT karena kemampuan individu-individunya merusak tanaman, kemampuan berkembang biak dengan cepat sehingga padat populasinya meningkat dengan cepat, dan tanaman yang dirusakaannya mempunyai nilai penting bagi masyarakat (nilai ekonomis maupun sosial). Dengan kata lain, status sebagai OPT tidak diperoleh melalui keturunan, melainkan melalui kerusakan yang ditimbulkannya terhadap tanaman. Seekor walang sangit (Leptocorisa oratorius Fabricus) tidak akan terlalu merusak tanaman padi, tetapi bila dibiarkan berkembang biak menjadi banyak maka tanaman padi bisa dibuat menjadi fuso. Demikian juga dengan binatang ternak, tidak akan berstatus sebagai OPT bila diternakkan dengan benar (diikat, dikandangkan, atau digembalakan, bukan dibiarkan lepas sendiri), tidak akan bertstus sebagai OPT. Bahkan manusia sendiri, kalau mengambil hasil tanaman orang lain tanpa permisi, juga dapat dikategorikan sebagai OPT.

8 komentar:

  1. 1.dari bacaan di atas saya jadi lebih mengerti tentang OPT golongan binatang dan bagaimana sampai organisme itu dikatakan sebagai OPT dan cara-cara OPT tersebut merusak tanaman yang bergantung pada tipe mulut OPT masing-masing serta jenis-jenis dari OPT tersebut

    BalasHapus
  2. Sudah saya bacakan OPT Golongan patogen 1.

    Yang saya pahami bahwa OPT pada umumnya adalah binatang yang pada dasarnya serangga yang merupakan binatang dengan rangka luar beruas ruas dengan mempunyai daur hidup yang mengalami metamorfosis dan pada fase dewasanya memiliki 6 kaki (3 pasang) terdiri dari 800.000 spesis. Dan juga OPT golongan binatang,merusak tanaman dengan cara yang berbeda beda, pergantung pada tipe mulutnya masing masing seperti:
    A. Menggigit dan mengunyah.
    B. Mengunyah dan menghisap.
    C.mencucuk dan menghisap.
    D. Menjilat dan menghisap.
    E. Menghisap.

    BalasHapus
  3. Organisme yang paling banyak diasumsikan sebagai OPT golongan bintang adalah serangga. Melalui tulisan ini saya dapat lebih memahami apa yang dimaksud dengan OPT golongan binatang, bagaimana mengkaterogikan organisme tertentu sehingga dapat dikatakan berstatus sebagai OPT golongan bintang dan cara OPT golongan binatang merusak tanaman yaitu melalui cara yang berbeda-beda tergantung pada tipe alat mulutnya.

    BalasHapus
  4. Dari bacan diatas saya sudah memahami bahwa OPT itu adalah binatang yg pada umumnya serangga yang dapat merusak tanaman sesuai dengan tipe mulutnya masing masing

    BalasHapus
  5. Materi ini saya sudah memahami bahwa OPT itu adalah bintang,yang dibilang seranga perusak tanaman dan yang merusak tanaman itu sesuai tipe mulutnya

    BalasHapus
  6. Saya sudah memahami isi dari bacaan diatas. Dan yang saya petik dari kutipan diatas adalah: bagaimana menggolongkan binatang kedalam OPT, maksudnya berdasarkan kategori OPT diatas dapat disimpulkan bahwa, tidak semua binatang dikategorikan sebagai OPT. Namun hanya binatang tertentu yang memenuhi kategori diatas yang dapat digolongkan sebagai OPT.

    BalasHapus
  7. saya sudah memahami bacaan di atas,tentang bagaimana penggolongan binatang kedalam OPT,dan binatang tersebut menggunakan caranya masing2 dalam merusak tanaman dengan mulutnya masing-masing

    BalasHapus
  8. Organisme golongan binatang yang paling banyak dikatakn sebagai OPT adalh binatang golongan serangga. dan cara mengenalinya pun melalui tipe mulut dan cara menggigitnya.

    BalasHapus

Untuk mengomentari tayangan ini, silahkan tulis dan poskan di bawah ini ...

Daftar Istilah

A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Y,
Z, daftar istilah entomologi dari EartLife