Halaman Aktif

Selamat Datang

Belajar Perlindungan Tanaman adalah blog baru yang sedang dibuat untuk mendukung mahasiswa Faperta Undana mempelajari mata kuliah Dasar-dasar Perlindungan Tanaman. Pada saat ini blog belum selesai dikerjakan sehingga hanya menyedaiakan fitur layanan secara terbatas. Silahkan kunjungi blog lama untuk memperoleh informasi mengenai fitur layanan yang akan diberikan melalui blog baru ini. Bila Anda adalah mahasiswa peserta mata kuliah Dasar-dasar Perlindungan Tanaman semester genap Tahun Ajaran 2018/2019, Anda wajib membaca materi sebelum mengikuti kuliah dan menyampaikan komentar dan/atau pertanyaan singkat di dalam kotak komentar di bawah setiap tulisan. Baca tanggal tenggat penyampaian komentar di bagian bawah setiap materi kuliah.

Pemberitahuan

Diberitahukan bahwa pada Jumat, 8 Maret 2019, dosen Ir. I Wayan Mudita, M.Sc., Ph.D. tidak dapat hadir memberikan kuliah tatap muka karena bertugas ke luar kota. Kuliah dengan materi 2.3. Berbagai Jenis OPT Golongan Gulma, Tumbuhan Parasitik, dan Tumbuhan Invasif akan diberikan oleh dosen Ibu Ethin Namas, SP, MSi. Mahasiswa diminta mengikuti perkuliahan dan menyampaikan komentar dan/atau pertanyaan mengenai materi kuliah selambat-lambatnya pada Jumat, 15 Maret 2019. Mahasiswa yang tidak menyampaikan komentar dan/atau pertanyaan melewakti batas waktu tersebut tidak akan memperoleh nilai softskill.

Kamis, 20 Maret 2014

Bagaimana Melakukan Pemeriksaan Nama Ilmiah OPT dan Mengapa Perlu Dilakukan?

Print Friendly and PDF
Simple, Free Image and File Hosting at MediaFire Pada tulisan sebelumnya, saya sudah menjelaskan bahwa karena merupakan organisme maka OPT mempunyai nama ilmiah. Nama ilmiah organisme diberikan secara berperingkat sesuai dengan peringkat taksonomik dari takson organisme yang bersangkutan. Peringkat terdiri atas domain, kerajaan, filum/divisi, kelas, ordo, famili, genus, dan spesies. Karena itu, setiap OPT mempunyai nama ilmiah pada setiap peringkat taksonomik tersebut. Misalnya, nama ilmiah belalang kembara dari peringkat taksonomik kerajaan sampai spesies adalah Animalia, Arthropoda, Insecta, Orthoptera, Acrididae, Locusta, dan Locusta migratoria. Pertanyaannya kemudian adalah bagaimana kita mengetahui bahwa nama ilmiah belalang kembara memang benar seperti itu? Bisakah nama ilmiah berubah dan mengapa harus berubah? Kalau nama ilmiah berubah, bagaimana mengetahuinya? Tulisan ini berisi uraian untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Nama ilmiah organisme dapat diketahui dengan berbagai cara. Dahulu, cara yang paling lazim adalah mencari pada buku dan jurnal ilmiah. Kini, seiring dengan perkembangan teknologi, nama ilmiah dapat dicari di Internet. Tinggal mengetikkan pada kotak penelusuran Goggle atau mesin pencari lainnya, misalnya, 'scientific name oriental migratory locust' untuk mencari nama ilmiah belalang kembara. Atau, mengetikkan 'nama ilmiah belalang kembara', meskipun penelusuran dengan menggunakan bahasa Indonesia akan memberikan hasil yang lebih sedikit. Tapi apakah nama ilmiah yang diperoleh dari buku teks, jurnal ilmiah, atau dengan melakukan penelusuran di Internet merupakan nama ilmiah yang valid (binatang) atau berlaku (tumbuhan) sesuai dengan ketentuan tatanama ilmiah kategori organisme masing-masing? Untuk menjawab pertanyaan ini perlu dilakukan pemeriksaan nama ilmiah. Hal ini mirip dengan untuk mengetahui apakah seseorang bernama Bai Sunrise benar tinggal di kelurahan Naikoten Satu, Anda dapat bertanya kepada siapa saja. Tapi untuk memastikan bahwa dia memang benar merupakan warga kelurahan tersebut, Anda harus memeriksa di Kantor Lurah Naikoten Satu.

Pada tulisan sebelumnya saya juga sudah menguraikan nama situs yang dapat digunakan untuk melakukan pemeriksaan nama ilmiah sebagai berikut:
·          Pemeriksaan nama ilmiah berbagai kategori mahluk hidup: GBIF Data Portal dan Catalogue of Life
·          Pemeriksaan nama ilmiah tumbuhan: The Plant List
·          Pemeriksaan nama ilmiah jamur: Species Fungorum
·          Pemeriksaan nama ilmiah algae: AlgaeBase
·          Pemeriksaan nama ilmiah bakteri: LPSN
·          Pemeriksaan nama ilmiah virus: ICTV
Pada tulisan ini saya akan menguraikan cara melakukan pemeriksaan nama ilmiah OPT penggerek buah kakao (OPT golongan hama), jamur penyebab busuk diplodia pada tanaman jeruk (OPT golongan patogen), dan kirinyu (gulma). Misalkan saja Anda adalah seorang mahasiswa yang perlu melakukan pemeriksaan nama ilmiah OPT tersebut untuk menulis proposal penelitian skripsi.

Selama ini, yang lazim dilakukan mahasiswa adalah mencari nama ilmiah dalam buku-buku panduan bercocok tanam dan buku-buku sejenisnya yang sebenarnya ditulis oleh penulis yang belum tentu benar-benar mengerti mengenai aturan penggunaan nama ilmiah. Nama ilmiah dalam buku-buku seperti itu sering kali sekedar dicantumkan begitu saja, kadang-kadang dengan ejaan yang salah dan bahkan dengan cara penulisan yang salah pula. Kemudian mahasiswa mengutip nama ilmiah dari buku-buku semacam itu begitu saja dan menyebutkan penulis buku sebagai referensi. Apa yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut sebenarnya sama saja dengan menuliskan, "Menurut seseorang pedagang di Pasar Inpres, nama ilmiah kol adalah Brassica oleracea". Mungkin memang benar bahwa nama ilmiah kol (kubis) adalah Brassica oleracea, tetapi mengutip seorang pedagang sebagai referensi nama ilmiah tentu tidak sepatutnya dilakukan. Dan itu sama tidak sepatutnya dengan mengutip seorang penulis buku bercocok tanam kangkung sebagai referensi nama ilmiah kangkung. Penulis buku itu, misalnya saja Prof. Dr. Sikangkung, mungkin seorang pakar agronomi, tetapi belum tentu dia mengerti soal tatanama ilmiah. Dia sekedar mengutip nama ilmiah kangkung dari sumber lain yang, entah dengan alasan apa, tidak dia sebutkan.

Nama ilmiah memang dapat dicari dari mana saja, ditanyakan kepada siapa saja. Tapi jangan pernah puas mendapat jawaban dari satu sumber, dari satu orang, meskipun orang itu seorang Prof. Dr. sekalipun. Untuk memastikan Bai Sunrise memang warga kelurahan Naikoten Satu, Anda harus menanyakannya di Kantor Lurah Naikoten Satu. Kembali kepada nama penggerek buah kakao, jamur penyebab busuk diplodia pada tanaman jeruk, dan kirinyu (gulma), misalkan Anda telah mencari pada berbagai buku dan jurnal ilmiah dan melakukan penelusuran di Internet. Dari pencarian itu Anda memperoleh nama berturut-turut Conopomorpha cramerella, Diplodia natalensis, dan Chromolaena odorata. Yang perlu Anda lakukan sekarang adalah menanyakan di 'kantor lurah' nama ilmiah OPT tersebut masing-masing. Karena penggerek buah kakao merupakan OPT golongan biatang, 'kantor lurahnya' adalah GBIF Data Portal atau Catalogue of Life. Jamur penyebab busuk batang jeruk merupakan OPT golongan jamur sehingga Anda perlu memastikan nama ilmiahnya pasa Species Fungorum. Kirinyu merupakan OPT golongan tumbuhan sehingga untuk memastikan nama ilmiahnya, Anda perlu bertanya kepada The Plant List. Tapi bagaimana caranya?

Sederhana saja, silahkan klik tautan (link) yang tersedia. Misalkan Anda akan memeriksa nama ilmiah penggerek buah kakao, apakah memang benar Conopomorpha cramerella, maka yang perlu Anda lakukan adalah mengklik tautan GBIF Data Portal atau tautan Catalogue of Life. Misalkan Anda mengkil tautan GBIF Data Portal, maka akan tampil layar:
Setelah mengklik Enter atau tombol Search maka akan tampil layar hasil pencarian tingkat pertama sebagai berikut:
Untuk memperoleh hasil pencarian lebih rinci, silahkan klik Conopomorpha cramerella (Snellen, 1904). Anda akan memperoleh hasil rinci yang terdiri atas bagian Overview (gambaran umum), Distribution Range (kisaran sebaran), Subordinate Taxa (takson pada peringkat lebih rendah), Classification (klasifikasi), Description (deskripsi), dan Apears in (juga tampil pada). Pada bagian Overview terdapat tulisan: FULL NAME Conopomorpha cramerella (Snellen, 1904), COMMON NAME cocoa pod borer, TAXONOMIC STATUS accepted species, dan seterusnya. Yang perlu mendapat perhatian adalah tulisan TAXONOMIC STATUS accepted species, yang menyatakan bahwa nama ilmiah Conopomorpha cramerella merupakan nama yang diterima ('terdaftar di kantor lurah', bukan 'penduduk liar' tanpa KTP). Untuk memperoleh nama ilmiah peringkat taksonomik di atasnya, silahkan periksa bagian Classification. Anda akan memperoleh klasifikasi penggerek buah kakao sebagai berikut: Kingdom (kerajaan): Animalia, Phyllum (filum): Arthropoda, Class (kelas): Insecta, Family (famili): Gracillariidae, Genus (genus): Conopomorpha, dan Species (spesies): Conopomorpha cramerella (Snellen, 1904). Perlu diperhatikan bahwa untuk penulisan pertama kali dalam naskah tulisan, nama ilmiah spesies organisme golongan binatang perlu disertai dengan nama author (pemberi nama) diikuti dengan tahun publikasi (Snellen, 1904).

Pemeriksaan nama ilmiah patogen busuk diplodia dilakukan pada Species Fungorum (karena merupakan organisme golongan jamur) dan pemeriksaan nama ilmiah kirinyu pada The Plant List (karena merupakan organisme golongan tumbuhan):

Silahkan lakukan seperti melakukan pemeriksaan pada situs GBIF Data Portal untuk memperoleh nama ilmiah diterima (disertai dengan nama author) dan klasifikasi porganisme yang diperiksa. Perhatikan bahwa dalam penulisan nama ilmiah jamur dan tumbuhan untuk pertama kali dalam satu tulisan, nama ilmiah harus ditulis dengan disertai nama author, tetapi tanpa tahun publikasi.

GBIF Data Portal, Species Fungorum, dan The Plant List hanyalah contoh dari sekian banyak situs yang menyediakan layanan pemeriksaan nama ilmiah. Situs pemeriksaan nama ilmiah lain yang dapat digunakan untuk memeriksa nama ilmiah semua golongan organisme adalah Catalogue of Life dan ITIS, tetapi ITIS khusus untuk organisme yang terdapat di benua Amerika. Selain itu juga tersedia layanan pemeriksaan khusus untuk takson tertentu. Misalnya untuk takson Insecta (serangga), tersedia layanan pemeriksaan nama ilmiah: Odonata (capung dan kerabatnya), Plecoptera Scpecies File (Plecoptera), Blattodea Species File (kecoak dan kerabatnya), Mantodea Species File (belalang sembah dan kerabatnya), Phasmida Species File (belalang kayu dan kerabatnya), Orthoptera Species File (belalang, khususnya belalang kembara), Embioptera Species File (Embioptera), ScaleNet (Hemiptera: kutu scale dan kerabatnya), FLOW (Hemiptera: planthoppers dan kerabatanya), COOL (Hemiptera: Cercopoidea dan kerabatnya), Psyl'list (Hemiptera: kutu loncat dan kerabatnya), Aphid Species File (Hemiptera: aphids dan kerabatnya), MBB (Hemiptera: moss bugs dan kerabatnya), 3i Cicadelinae (Hemiptera: Cicadelinae), 3i Typhlocybinae and Delphacidae (Hemiptera: Typhlocybinae dan Delphacidae),Stresiptera (parasitoid stresiptera dan kerabatnya), Lacewing Digital Library (cecopet dan kerabatnya), WTaxa (kumbang bubuk dan kerabatnya), Fleas (kutu busuk dan kerabatnya), LepIndex (kupu-kupu dan ngengat), Tineidae (Lepidoptera: Tineidae), World Cracillariidae (Lepideoptera: Gracillariidae),Taxapad  (Hymenoptera: Ichneumonoidea), Universal Chalcidoidea Database (Heminoptera: Chalcidoidea), Zobodat Vespoidea (Hymenoptera: Vespoidea), dan HymIS(Hymenoptera: Rhopalosomatidae). 

Untuk pemeriksaan nama ilmiah binatang lain, tumbuhan, algae, jamur, bakteri, dan virus, tersedia layanan pemeiksaan nama ilmiah sebagai berikut: SpeciesBase (ikan, mamalia laut, dan algae laut), IOPI Provisional Global Plant Checklist (seluruh tumbuhan berbunga), World Checklist of Selected Plant Families (tumbuhan bangsa tertentu), The Gymnosperm Database (tumbuhan biji terbuka), Annonaceae Database (tumbuhan bangsa Annonaceae), Brassicaceae Checklist (tumbuhan bangsa Brassicaceae), ILDIS (tumbuhan bangsa Fabaceae), Lecythidaceae Pages (tumbuhan bangsa Lecythidaceae), MelNet (tumbuhan bangsa Melastomataceae), Solanaceae Source (tumbuhan bangsa Solanaceae), Umbellifer Resource Centre (tumbuhan bangsa Umbelliferae), Early Land Plants Today (tumbuhan darat primitif), Tropicos (tumbuhan berbunga, algae, dan jamur), AlgaeBase (algae), MycoBank (jamur atau fungi dan chromista disertai deskripsi), Species Fungorum (jamur atau fungi dan cromista), LPSN (bakteri), ICTV (virus). Bila nanti Anda memilih minat Agronomi, Anda akan memerlukan memerlukan pemeriksaan nama ilmiah pada situs-situs layanan pemeriksaan nama ilmiah tumbuhan.

Bila Anda melakukan dengan mengikuti langkah-langkah yang telah saya uraiak, saya yakin Anda dapat melakukan pemeriksaan nama ilmiah dengan mudah. Masalahnya hanyalah Anda mau belajar atau tidak, untuk memanfaatkan teknologi informasi yang tersedia atau hanya mengharapkan lulus dengan belas kasihan. Setelah memperoleh nama ilmiah valid atau berlaku, Anda perlu mencantumkan sumber sebagai pustaka. Pada saat mengutip, silahkan cantumkan hanya nama situs pemeriksaan disertai dengan tahun, misalnya:
Menurut GBIF Data Portal (2014), klasifikasi penggerek buah kakao adalah kerajaan: Animalia, filum: Arthropoda, kelas: Insecta, famili: Gracillariidae, genus: Conopomorpha, dan spesies: Conopomorpha cramerella (Snellen, 1904). 
Jangan pernah mencantumkan URL pada saat mengutip dalam teks tulisan. URL dan informasi lainnya mengenai pustaka yang dikutip dicantumkan pada pada daftar pustaka di bagian akhir tulisan sebagai berikut:
nama situs pemeriksaan (tahun publikasi situs, biasanya pada bagian paling bawah halaman beranda). Nama organisme hasil pemeriksaan. Diakses dari: URL snama ilmiah pada pemeriksaan tingkat kedua (pemeriksaan rinci), pada tanggal: tanggal dilakukan pemeriksaan.
Contoh:
GBIF Data Portal (2014). Conopomorpha cramerella (Snellen, 1904). Diakses dari: http://www.gbif.org/species/1749673 pada 21 Maret 2014.
Ini merupakan cara baku mengutip dan mencantumkan daftar pustaka untuk pustaka yang berupa halaman website menurut gaya pereferensian APA edisi termutakhir.

Untuk menjawab pertanyaan mengapa perlu dilakukan pemeriksaan nama ilmiah, saya mengingatkan kembali bahwa klasifikasi organisme kini mengalami perubahan besar-besaran karena perubahan dari sistem klasifikasi fenetik ke sistem klasifikasi filogenetik. Perubahan ini mengakibatkan perubahan kedudukan takson dalam peringkat taksonomik. Perubahan ini bisa disertai atau bisa juga tidak disertai dengan perubahan nama takson. Namun pemberian nama dan klasifikasi organisme merupakan bidang ilmu yang dikenal sebagai taksonomi (taxonomy) atau sistematika (systematics). Tugas para pakar bidang ilmu tersebut, sebagaimana pakar pada bidang-bidang ilmu lainnya, adalah melakukan penelitian mengenai nama ilmiah dan klasifikasi organisme. Bila hasil penelitian menunjukkan bahwa nama ilmiah dan klasifikasi suatu spesies organisme yang ada sekarang sebenarnya kurang tepat, maka nama ilmiah dan klasifikasi organisme tersebut harus diganti dengan temuan hasil penelitian. Dalam hal ini, nama ilmiah organisme agak berbeda dengan nama orang, begitu nama seseorang sudah tertulis pada akte kelahiran maka nama itu akan terus dibawa sampai mati, meskipun penulisan nama dalam akte ternyata salah.

Sebelum mengakhiri tulisan ini, mungkin patut kita renungkan bahwa berkembanya OPT merupakan bagian dari proses menuju organisme yang semakin beranekaragam. Berkembangnya OPT merupakan proses koevolusi (coevolution) dan koevolusi adalah satu di antara berbagai mekanisme evolusi (mechanisms of evolution). Dan hanya dengan evolusi (evolution) maka dunia ini mempunyai jenis-jenis organisme yang sedemikian berabekaragam. Kehilangan hasil yang ditimbulkan oleh OPT memang harus kita kurangi melalui tindakan perlindungan tanaman, tetapi membasi OPT merupakan tindakan yang melawan proses evolusi dan itu berarti melawan kehendak alam. Apa yang dapat kita lakukan seharusnya hanyalah mengendalikan OPT, mengurangi padat populasi OPT untuk meminimalkan hehilangan hasil. Kita perlu merelakan sedikit kehilangan hasil untuk menjaga keanekaragaman hayati sebab kita bukan pemilik tunggal planet bumi ini.

print this page

29 komentar:

  1. Sesuai materi diatas saya akan mencarinya pada buku atau jurnal ilmiah.
    Dan saya ingin bertanya
    Apakah disetiap jenis OPT bisa terdapat nama ilmiahnya yang sama? Bila ada dan bagaimana caranya kita dapat membedahkannoa??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tulisan ini meminta agar nama ilmiah dari buku-buku semacam panduan bercocok tanam diragukan, harus diperiksa pd situs pemeriksaan namailmiah. Setip organisme mempunyai nama ilmiah sendiri yg tidak boleh sama dgn nama ilmiah organisme lain.

      Hapus
  2. Bagaimana kita mendapatkan nama ilmiah yang sebenarnya bila nama ilmiah tersebut dicantum asa asalan oleh nama pengarangnya??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tulisan ini saya buat untuk menjawab pertanyaan tersebut, silahkan baca kembali

      Hapus
  3. 1. dari bacaan singkat di atas saya jadi tau bagaimana mengetahui kalo nama ilmiah sebuah organisme OPT berubah dan mengapa perlu dilakukan pemeriksaan nama ilmiah. serta bagaimana cara pemeriksaan nama ilmiah

    BalasHapus
  4. dari materi di atas saya bisa memahami.
    yang menjadi pertanyaan saya disini adalah:
    apa bila setiap organisme pengganggu tumbuhan tidak diberikan nama ilmiaah atau tidak mempunyai nama ilimiah,apaka itu menjadi suatu masalah bwt organisme pengganggu tumbuhan itu sendiri?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak menjadi masalah buat OPT ybs., tapi masalah bagi manusia, tdk bisa mengkomunikasikan shg menyulitkan untuk melakukan pengendalian

      Hapus
    2. Tidak menjadi masalah buat OPT ybs., tapi masalah bagi manusia, tdk bisa mengkomunikasikan shg menyulitkan untuk melakukan pengendalian

      Hapus
    3. Terima kasih, pak Mudita. Artikel ini sangat membantu.

      Hapus
  5. berdasarkan materi yang bapak sampaikan diatas mengatakan bahwa" nama ilmiah organisme diberikan secara berperingkat sesuai dengan peringkat taksonomik dari takson organisme yang bersangkutan" yang menjadi pertayaan saya adalah
    Mengapa nama ilmiah organisme yang diberikan secara berperingkat sesuai dengan peringkat taksonomik dari takson organisme yang bersangkutan?

    BalasHapus
  6. Dengan materi yang sudah saya bacakan diatas bila penulis yang menulis nama ilimah pada buku panduan tersebut, namun bukan penulis yang benar benar mengerti mengenai aturan nama ilmiah tersebut,, yang ingin saya tanyakan:
    Alasannya mengapa nama ilmia itu harus dicantumkan dalam buku buku panduan,,sedangkan penulisnya juga pada hal tidak mengerti mengenainya aturan nama ilmia itu sendiri???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin sama dgn mhs yg sedang menyusun skripsi, dikiranya kalau sudah menyertakan nama ilmiah, bukunya dgn sendirinya menjadi buku ilmiah.

      Hapus
  7. Jangan hanya membaca sambil lalu, coba lakukan pemeriksaan dgn mengikuti contoh yg diberikan shg kalau nanti keluar dalam ujian bisa melakukan.

    BalasHapus
  8. dengan materi ini saya mengerti,bahwa pemberian nama ilmiah kepada organisme dalam data portal.dan pemberian nama ilmiah pada buku panduan
    yang ingin saya tanyakan:
    1.kenapa nama ilmiah dalam buku masing2 berbeda dgn data portal?

    BalasHapus
  9. dengan materi ini saya sudah bacakan dan saya mengerti,panduan menulis nama ilmiah dalam buku dan dapat mengklasifikasikan makhluk hidup dalam tingkatan taksonomi,dan dan pada buku panduan penulis dapat benar2 mengerti tentang aturan nama ilmiah

    BalasHapus
  10. Dari tulisan diatas saya sudah membaca dan sudah memahami penjelasan bapak dari pertanyaan teman teman saya

    BalasHapus
  11. Dari materi yang pelajari ini saya dapat mengetahui banyak jenis OPT,, Seperti OPT belalang ternyata banyak jenis belalangnya

    BalasHapus
  12. Dari materi yang pelajari ini saya dapat mengetahui banyak jenis OPT,, Seperti OPT belalang ternyata banyak jenis belalangnya

    BalasHapus
  13. dari penjelasan diatas saya dapat memahami tentang nama ilmiah yang sering kali berubah-ubah.

    BalasHapus
  14. yang sya bingung bagaimana cara mencatumkan sumber kutipan yang diambil dari internet?

    BalasHapus
  15. Yang saya pahami dari bacaan di atas bahwa OPT penggerak buah kakao termasuk dalam OPT golongan hama.
    Yang ingin saya tanyakan bagaimana proses sehingga hama itu dapat masuk dan merusak buah kakao tersebut.

    BalasHapus
  16. Yang saya pahami dari bacaan di atas bahwa OPT penggerak buah kakao termasuk dalam OPT golongan hama.
    Yang ingin saya tanyakan bagaimana proses sehingga hama itu dapat masuk dan merusak buah kakao tersebut.

    BalasHapus
  17. saya dapat memahami bacaan diats setelah saya membacanya dengan saksama.
    saya ingin tanyakan :
    bagaimanakah cara untuk mengetahui tentang sistem penamaan OPT tanpa perlu meghafalnnya?

    BalasHapus
  18. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  19. Yang saya pahami adalah adanya masalah yang terjadi dalam penulisan dan pemberian nama ilmiah yang asal-asalan kepada OPT, sehingga pentingnya pemeriksaan nama ilmiah OPT perlu kita lakukan agar mendapatkan nama ilmiah yang valid atau benar. Saya juga memahami bahwa ada beberapa nama situs yang dapat dipakai untuk melakukan pemeriksaan sesuai dengan OPT apa yang mau kita cari dan sudah dilengkapi dengan cara menggunakannya.
    Pertanyan saya mengapa buku, jurnal ilmiah, internet dan lain-lain banyak terjadi kesalahan dalam menuliskan nama ilmiah dari OPT, apalagi yang menyusun buku ini adalah seorang profesor..? buku yang ditulis sudah pasti diperiksa dan disahkan oleh orang atau lembaga yang berwajib sehingga bisa terbit suatu buku/ jurnal ilmiah.?mengapa hal ini harus terjadi.? Terima kasih.

    BalasHapus
  20. setelah saya membaca materi yang bapak paparkan diatas saya mulai memahami akan pentingnya dilakukan pemeriksaan nama ilmiah setiap OPT

    BalasHapus
  21. Dari tulisan diatas yang saya pahami adalah bagaimana cara melakukan pemeriksaan nama ilmiah di GBIF Data portal dan sebagainya dengan baik.



    BalasHapus
  22. Izin menyimak aja mas?? Salam kenal, semoga sukses AMIIIN !!!

    BalasHapus

Untuk mengomentari tayangan ini, silahkan tulis dan poskan di bawah ini ...

Daftar Istilah

A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Y,
Z, daftar istilah entomologi dari EartLife