Ada berapa banyak memang jumlah OPT? Jawaban atas pertanyaan ini tentu saja bersifat sangat relatif sebab status suatu organisme sebagai OPT ditentukan oleh berbagai faktor. Pertanyaan yang lebih memungkinkan untuk dijawab barangkali adalah ada berapa banyak jenis mahluk hidup di muka bumi ini. Adakah di antara Anda yang pernah bertanya-tanya mengenai hal ini? Atau, meskipun Anda kuliah sebagai mahasiswa fakultas pertanian (apalagi di universitas berwawasan global), Anda memilih untuk tidak ambil pusing sebab yang lebih penting bagi Anda adalah mendapat gelar sarjana, bukan untuk menuntut ilmu. Bukankah gelar sarjana menunjukkan kompetensi Anda, mengangkat status sosial Anda? Tapi bila Anda penasaran ingin tahu, silahkan kunjungi Catalogue of Life. Situs ini merupakan situs yang sengaja dibuat, sebagaimana tertulis pada halaman berandanya, sebagai "gateway to our database of the world's known species of animals, plants, fungi and micro-organisms". Situs ini mendaftar seluruh mahluk yang ada di muka bumi ini dengan menggunakan basis data global mahluk hidup. Basis data global mahluk hidup, apa pula itu?
Ketika Anda mulai belajar IPA di SD dahulu, dan kemudian melanjutkan dengan belajar biologi di SMP dan SMA, Anda belajar sel, anatomi, fisiologi, dan berbagai cabang lain dari biologi. Anda mungkin membayangkan, kalau begitu, ilmu itu ibarat sebatang pohon yang mempunyai banyak cabang (dan itu sesuai dengan konsep pohon ilmu yang dianut Kemendikbud sekarang ini). Dahulu, ketika saya kuliah di fakultas pertanian, masih ada matakuliah Ekologi Umum. Menurut ekologi, ilmu tidak bisa dipandang sebagai sebatang pohon, melainkan sebagai kue lapis yang diiris tegak dan setiap irisannya terdiri atas lapisan mendatar. Irisan tegak dapat diibaratkan sebagai bisang ilmu, lapisan mendatar sebagai tingkat kajian mulai dari gen sampai dengan komunitas mahluk hidup. Maka biologi bercabang misalnya menjadi biologi molekuler (gen dan sel) sampai ekologi tumbuhan (komunitas mahluk hidup). Semakin tinggi lapisan kue ilmu, maka ilmu semakin menjadi tidak lagi sebagai sebatang pohon karena berkaitan dengan cabang ilmu lain. Anda mungkin pernah belajar biokimia yang merupakan perpaduan antara biologi dan ilmu kimia. Hal ini perlu saya sampaikan sebagai pengantar bahwa kini biologi bersentuhan dengan ilmu komputer menghasilkan cabang ilmu baru yang dikenal dengan nama bioinformatika. Cabang ilmu ini mempelajari pemaduan teknologi informasi berbasis komputer dengan biologi sehingga, misalnya, dimungkinkan adanya basis data global mahluk hidup (basis data nasional tidak mungkin ada seoanjang Kemendikbud masih menganut paham pohon ilmu).
Basis data global mahluk hidup pada dasarnya merupakan jaringan komputer berisi basis data mahluk hidup golongan ertentu yang satu sama lain terhubung dengan Internet. Basis data global untuk pemeriksaan nama ilmiah mahluk hidup dapat berupa basis data untuk berbagai golongan organisme atau basis data untuk golongan organisme tertentu. Basis data untuk berbagai golongan mahluk hidup adalah:
Basis data global untuk golongan mahluk hidup tertentu adalah sebagai berikut:
- Virus: ICTV_MSL
- Bakteria dan Archaea: BIOS dan untuk Cyanobacteria: AlgaeBase
- Chromista, golongan jamur: Species Fungorum, golongan algae: AlgaeBase
- Protozoa, kelompok utama: ITIS Regional dan AlgaeBase, kelompok bersilia: CilCat, kelompok polisistin: WoRMS_Polycystina, jamur menyerupai protozoa: Species Fungorum dan Trichomycetes, jamur lendir: Nomen.eumycetozoa.com
- Fungi (Jamur): basis data CABI Bioservices (Species Fungorum, Phyllachorales, Rhytismatales, Saccharomycetes dan Zygomycetes) dan basis data lain yang mencakup Xylariaceae, Glomeromycota, Trichomycetes, Dothideomycetes: LIAS
- Plantae (Tumbuhan), kelompok moses: MOST, kelompok liverworts dan hornworts: ELPT, kelompok conifers: Conifer Database, kelompok cycads dan 6 suku tumbuhan berbunga: IOPI-GPC dan 99 suku lainnya: WCSP, suku tumbuhan berbunga individual: AnnonBase, Brassicaceae, ChenoBase, Droseraceae Database, EbenaBase, GCC, ILDIS, LecyPages, LHD, MELnet, RJB Geranium, Solanaceae Source, dan World Umbellifer Database.
- Animalia (Binatang), kelompok binatang laut: WoRMS (mencakup 7 checklists), URMO, ITIS, Hexacorals, dan ETI WBD (Euphausiacea), kelompok rotifers:basis data Rotifera, kelompok entoprocts, water bears from ITIS, kelompok kepiting air tawar: FWCrabs, kelompok laba-laba, kalajengking, tungau dan kerabatnya: SpidCat via ITIS, SalticidDB, ITIS, TicksBase, Mites GSDs, SpmWebdan BdelloideaBase, kelompok diplopods, centipedes, pauropods dan symphylans: SysMyr dab ChiloBase, kelompok caoung dan kerabatnya: basis data Odonata, kelompok stoneflies: PlecopteraSF, kelompok kecoak: BlattodeaSF, kelompok belalang sembah: MantodeaSF, kelompok belalang kayu dan belalang daun: PhasmidaSF, kelompok belalang, belalang bermigrasi, katydids dan jengkrik: OrthopteraSF, kelompok webspinners: EmbiopteraSF, kelompok kepik tertentu: ScaleNet, FLOW, COOL, Psyllist, AphidSF, MBB, 3i Cicadellinae, 3i Typhlocybinae dan MOWD, kelompok parasit twisted-wing: Strepsiptera Database, kelompok lacewings, antlions, owlflies, fishflies, dobsonflies dan snakeflies: LDL Neuropterida, kelompok kumbang tertentu: Scarabs, TITAN, WTaxa dan ITIS, kelompok fleas: Parhost, kelompok lalat, nyamuk, bots, midges dan gnats: Systema Dipterorum, CCW dan CIPA, kelompok kupu-kupu dan ngengat: LepIndex, GloBIS (GART) , Tineidae NHM, dan World Gracillariidae, kelompok lebah dan tawon: ITIS, Taxapad Ichneumonoidea, UCD, ZOBODAT Vespoidea dan HymIS Rhopalosomatidae, kelompok bekicot dan slugs:AFD (Pulmonata), kelompok ikan: FishBase, kelompok reptil: TIGR Reptiles, kelompok amfibia, burung, dan mamalia: ITIS
- Jenis-jenis tambahan dari berbagai kelompok: ITIS Regional & NZIB
Karena merupakan basis data mahluk hidup maka situs tersebut di atas dapat digunakan untuk memeriksa nama ilmiah dan klasifikasi mahluk hidup. Selain berguna dalam mempelajari matakuliah Dasar-dasar Perlindungan Tanaman, mengetahui cara memeriksa nama ilmiah mahluk hidup akan sangat berguna bagi Anda nanti, ketika pada saat menyusun proposal penelitian dan menyusun skripsi, Anda harus menulis nama ilmiah dan klasifikasi mahluk hidup. Jangan sampai Anda menggunakan nama ilmiah dan klasifikasi mahluk hidup yang tidak diterima (not accepted) karena Anda mengutip dari buku teks bahasa Indonesia yang diterbitkan untuk kalangan petani/khalayak umum lebih dari lima tahun yang lalu. Kalau itu sampai terjadi pada Anda (dan memang benar-benar masih terjadi pada banyak mahasiswa saat ini), ini berarti Anda ke kampus membawa laptop, tetapi mengikuti kuliah dengan cara the Flinstones alias Jaman Batu. Hal ini tentu mengecewakan pimpinan universitas, yang sudah begitu jumawa menuliskan tagline 'Global Oriented University' di pintu gerbang universitas yang mengusung bola dunia aneh, bukannya miring sebagaimana yang tampak pada alat peraga globe yang kita kenal sejak SD, melainkan tegak lurus (Dugaan saya rupanya benar, semakin banyak gelar seseorang maka makin mudah melupakan hal-hal kecil. Atau itukah yang disebut global oriented alias secara global saja atau sekedar tahu saja? Mudah-mudahan bukan).
Menurut saya, sekarang sudah begitu banyak nama ilmiah dari OPT.
BalasHapusMisalnya saja satu jenis OPT belalang yang mempunyai nama ilmiah dari
masing-masing sumber yang berbeda. Tentu membuat kita semakin sulit dalam
menentukan nama ilmiah yang pasti dari belalang tersebut, karena kita tahu
kalau ilmu semakin hari semakin berkembang, maka tentu nama ilmiah akan
berubah-ubah terus. Maka dengan adanya basis data global seperti ini maka siapa saja
dapat memperoleh informasi mengenai mahluk hidup yang ada di muka bumi ini
dengan mudah. Kalau tidak ada basis global maka kita akan menjadi orang bodoh
terus yang tidak mengetahui nama ilmiah yang berubah-ubah terus-menerus
Mantaps Broo Info nya.
BalasHapusGue demen bgt. Sukses ya Broo . . .