Halaman Aktif

Kamis, 03 Februari 2011

Kerusakan Tanaman Bukan Hanya karena OPT

Selama ini, setiap terjadi kerusakan tanaman maka yang dituding sebagai penyebabnya selalu OPT, entah itu binatang hama, patogen, atau gulma. Oleh karena itu, mempelajari perlindungan tanaman selalu dilakukan dengan mempelajari biologi OPT. Kurikulum PS/Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan atau Perlindungan Tanaman biasanya dijejali dengan matakuliah-matakuliah berdimensi biologi, katakanlah misalnya entomologi, mikologi, bakteriologi, dan seterusnya. Kemudian, mengatasi permasalahan perlindungan tanaman dipandang dapat dilakukan dengan hanya menggunakan teknologi. Karena itu pula, kurikulum PS/Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan atau Perlindungan Tanaman juga memuat anyak matakuliah berdimensi teknologi.
Berbagai hasil penelitian mutakhir menunjukkan, permasalahan perlindungan tanaman sebenarnya bukan sekedar permasalahan biologi dan teknologi. Upaya untuk mengatasi permasalahan perlindungan tanaman juga tidak cukup dilakukan hanya dengan menggunakan pendekatan biologi dan teknologi. Sebagai contoh adalah permasalahan kemunduran jeruk keprok soe (JKS). Banyak penelitian menunjukkan kemunduran JKS tersebut disebabkan oleh penyakit CVPD yang di dunia internasional sekarang dikenal dengan nama huanglongbing (HLB). Akan tetapi, pemerintah bersikukuh bahwa CVPD bukan penyebab kemunduran tersebut, melainkan penyakit diplodia. Penyakit diplodia memang ada, tetapi dengan begitu bukan berarti penyakit CVPD tidak ada.